SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana dan Pengendalian Kebakaran Hutan (BPPTKG) melaporkan erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada hari ini, Minggu, 21 Januari 2024, pukul 14:12 WIB.
Berdasarkan data monitoring, erupsi ini ditandai dengan amplitudo maksimum mencapai 70 mm dan durasi selama 239.64 detik.
Video yang direkam pada saat erupsi menampilkan keadaan visual Gunung Merapi yang berkabut, menciptakan suasana yang menegangkan.
Selain itu, BPPTKG mencatat bahwa arah angin pada saat erupsi terdeteksi bergerak ke Timur-Tenggara. Informasi ini menjadi penting dalam mengevaluasi dampak erupsi terhadap wilayah sekitarnya.
Pihak BPPTKG terus melakukan pemantauan aktifitas Gunung Merapi dengan seksama untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai perkembangan situasi dan merumuskan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Sejumlah warganet di media sosial juga membagikan dampak dari erupsi tersebut, yakni berupa hujan abu tipis di sebagian wilayah Boyolali dan sekitarnya.
Upaya Pencegahan dan Komunikasi Masyarakat
Dalam menghadapi potensi bahaya dari erupsi Gunung Merapi, BPPTKG menyampaikan bahwa upaya pencegahan dan keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama.
Informasi terkini seputar aktivitas Gunung Merapi akan terus disampaikan kepada masyarakat untuk memastikan tingkat kewaspadaan yang optimal. Pemerintah daerah dan instansi terkait juga diimbau untuk berkoordinasi dalam menyusun rencana tanggap darurat dan evakuasi, sesuai dengan potensi risiko yang mungkin timbul.
Baca Juga: Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Menurun, Sepekan Luncurkan 147 Kali Guguran Lava
Berita Terkait
-
Aktivitas Gunung Merapi Sepekan Terakhir, Luncurkan 4 Kali Awan Panas dan 189 Guguran Lava
-
Aktivitas Gunung Merapi Sepekan Terakhir, Kembali Luncurkan Awan Panas dan Puluhan Guguran Lava
-
Gunung Merapi Masih Luncurkan Ratusan Guguran Lava Dalam Sepekan Terakhir
-
Pastikan Wisata Lereng Gunung Merapi Aman, Dispar Sleman: Erupsi Jadi Bonus Atraksi
-
Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Menurun, Sepekan Luncurkan 147 Kali Guguran Lava
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini