SuaraJogja.id - Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan memastikan manajemen lalu lintas selama libur Lebaran 2024 di wilayahnya akan berlangsung dinamis. Artinya rekayasa lalu lintas akan dilakukan dengan menyesuaikan kondisi kepadatan di lapangan.
"Itu namanya kita sebut manajemen lalu lintas. Dimana dalamnya ada contraflow, ada rekayasa, ada delaying dan sebagainya tetapi disesuaikan dengan waktu, tempat dan kegiatan. Sehingga tidak ada penutupan yang sifatnya permanen seluruhnya itu tidak," kata Suwondo, ditemui di Mapolda DIY, Rabu (3/4/2024).
"Jadi dengan situasi arus mudik yang dinamis seperti itu maka tindakan kepolisian atau tindakan pengaturan penanggulangan juga bersifat dinamis," imbuhnya.
Pengaturan arus lalu lintas itu termasuk juga yang akan diterapkan pada sejumlah titik rawan kepadatan. Misalnya di kawasan pusat Kota Jogja yakni area Malioboro dan sekitarnya.
Pihaknya sudah menyiapkan setidaknya 24 posko yang tersebar di seluruh wilayah DIY. Nantinya pengaturan lalu lintas akan dilakukan melalui pertimbangan petugas di posko-posko tersebut.
"Jadi keputusan itu nanti akan dilakukan rapat rutin yaitu dilakukan di posko yang sudah dibangun bersama itu. Terdiri dari seluruh forum lalu lintas. Ada polantas, dishub, jasa raharja, dan semuanya akan ada di satu posko, itu kita akan mengoperasionalkan," terangnya.
Selain itu, ditambahkan Suwondo, bersinergi dengan seluruh stakeholder termasuk Pemprov DIY. Pihaknya akan kembali menerapkan pengaturan lalu lintas melalui teknologi smart city.
"Nanti ada cctv yang dapat menghitung jumlah kendaraan, ada cctv yang bisa menghitung orang. Sehingga dari cctv itu akan ditentukan buka tutup atau arus lintas nyalakan lampu merah, lampu hijau dan sebagainya di ruangan itu. Di ruangan itu ditentukan oleh kaposko rapat kecil di antara mereka," tuturnya.
Nantinya, hampir semua pengaturan itu akan dilakukan secara otomatis termasuk dari pengawasannya. Walaupun tetap akan ada personel yang bertugas langsung di lapangan.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Imbau Masyarakat Tidak Belanja Sembako Berlebihan
Sebenarnya, sistem ini baru akan resmi diluncurkan beberapa bulan ke depan. Namun sistem ini sudah pernah diuji coba pada libur Nataru kemarin dan diterapkan lagi pada libur Lebaran kali ini.
"Dalam masa Lebaran ini dipakai karena sistem sudah siap, cctv sudah terpasang, semua secara infrastruktur, database IT-nya sudah siap, sudah beroperasional. Sudah pernah kita uji coba malam tahun baru kemarin," cetusnya.
"Jadi beda-beda ada yang counting kendaraan, counting people terus sama yang face recognition. 22, 21, 9 itu jumlah daripada ini. Ini bergabung dengan cctv yang sudah ada. Cctv yang sudah ada itu diberikan hardware dan software tertentu agar terintegrasi sehingga dia mempunyai kemampuan yang bisa memberikan kita analisa melalui AI," sambungnya.
Berita Terkait
-
Viral Warga Jogja Antre Mengular Demi Buang Sampah, Warganet: Sampahnya Ditimbang dan Bayar Per Kg
-
Jelajah Rasa Betawi yang Asli: 6 Kuliner Wajib Coba di Setu Babakan
-
Titik Operasi Zebra 2024 di Jogja, Cek Lokasi, Jadwal hingga Prioritas Pelanggaran yang Ditindak
-
Info Loker Jogja, Ada Freelance Hingga Fulltime
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
Terkini
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak
-
Bahlil Bantah Jokowi Masuk Golkar: Beliau Berdiri di Atas Semua Partai