SuaraJogja.id - Pasca desentralisasi sampah diterapkan Pemda DIY pada 1 Mei 2024, kabupaten/kota di DIY wajib mengelola sampah secara mandiri. Namun pada kenyataannya, masih banyak berserakan sampah-sampah di berbagai titik, termasuk di ruas-ruas jalan utama.
Persoalan ini dikhawatirkan akan berdampak serius pada kualitas sektor pariwisata. Wisatawan, termasuk asing tidak akan memilih Yogyakarta sebagai destinasi wisata pilihan lagi.
"Sampah bisa mengurangi kualitas kunjungan wisata karena turis asing biasanya punya tanggungjawab pada sampah yang dibawanya. Mereka nantinya jelas akan lebih memilih destinasi wisata yang menyiapkan green tourism," papar Ketua Penyelenggara Konferensi Internasional Global Tourism Science, Pranoto di Stipram Yogyakarta, Senin (06/05/2024).
Menurut Dosen Stiepari Semarang tersebut, Pemda DIY maupun Pemkab/Pemkot Yogyakarta mestinya bisa bertindak tegas dalam menerapkan kebijakan pengelolaan sampah. Termasuk pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Sebab implementasinya seringkali tidak berjalan dengan baik meski Indonesia, termasuk DIY sebenarnya sudah memiliki banyak aturan. Namun Indonesia tetap saja tidak bisa sebersih negara tetangga Singapura yang bisa mendatangkan wisatawan dari berbagai negara.
"Singapura itu aturannya cuma satu tapi implementasinya jelas, kalau disini kadang aturan yang terlalu banyak tapi implementasinya yang masih kurang," tandasnya.
Pranoto menambahkan, keseriusan pemkab/pemkot dalam menerapkan TPS3R di destinasi wisata juga mendesak dilakukan. Sebab makin banyak wisatawan yang datang maka akan semakin banyak pula sampah yang dibawanya, mulai dari berangkat hingga meninggalkan destinasi wisata.
Karenanya perlu ada upaya serius dalam memitigasi masalah sampah. Diantaranya memanfaatkan TPS3R di masing-masing destinasi wisata.
"Seringkali TPS3R tidak dimanfaatkan dengan baik padahal TPS3R bisa mengurangi sampah yang tidak bisa diolah karena di TPS3R ada mekanisme jenis sampah yang dipilah," ungkapnya.
Baca Juga: Kota Jogja Bakal Tenggelam dengan Sampah Pasca Desentralisasi, Bantul Siap Bantu Kelola TPST
Sementara pengurus Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (hildiktipari) sekaligus Ketua Stipram, Suhendroyono mengungkapkan selama ini pariwisata seringkali tidak dianggap sebagai ilmu. Padahal bisa menjadi solusi dalam mengatasi masalah di sektor lain.
"Karenanya peran serta perguruan tinggi di bidang pariwisata dibutuhkan untuk mengatasi banyak masalah, karena saat ini semua sektor berhubungan pariwisata," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Chef Moment, Private Dining Hidangan Mewah Bersama Chef Andalan
-
Wisatawan Membludak Selama Libur Panjang, KAI Wisata Stasiun Yogyakarta Perluas Shower Locker
-
Dapat Kado Sampah dan Surat Protes, Pimpinan DPRD Kota Jogja Dicurhati Warga
-
Kota Jogja Bakal Tenggelam dengan Sampah Pasca Desentralisasi, Bantul Siap Bantu Kelola TPST
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 16 September 2025, Jogja Diguyur Hujan, Kulon Progo Diprediksi Mendung Berawan
-
Bantul Beri Modal Usaha: 262 Keluarga Siap Jadi Pengusaha Baru
-
Viral! Spanduk Protes Warnai Jalan Gedongan-Tempel: Pengendara Terancam, Kapan Diperbaiki?
-
Baru 5 Titik Resapan Air Tersedia, DIY Rentan Banjir, Ini Kata DLHK
-
Kerusakan Imbas Aksi Berujung Ricuh Capai Rp28 Miliar, Polda DIY Kebut Perbaikan