SuaraJogja.id - Seorang perempuan berinisial PK (27) warga Kota Yogyakarta yang meninggal dunia usai menjalani suntik payudara di Salon Ricardo yang berlokasi di Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman ternyata berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN). Hal ini diungkapkan oleh pihak kepolisian.
"ASN. Ya (profesi) ASN," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian, kepada awak media di Mapolresta Sleman, Rabu (29/5/2024).
Diceritakan Adrian, peristiwa ini bermula saat korban sempat datang ke salon tersebut dengan tujuan melakukan suntik payudara. Berdasarkan pemeriksaan sejauh ini salon tersebut belum pernah melakukan suntik payudara sebelumnya.
Pemilik salon hanya bilang pernah melakukan suntik untuk hidung, dagu dan sekitarnya. Sementara untuk payudara baru yang pertama kali.
Baca Juga: Polresta Sleman Naikkan Status Kasus Dugaan Pungli di Lapas Cebongan ke Penyidikan
"Mereka setelah itu diskusi, mungkin bisa akhirnya menyanggupi lah si pemilik dan karyawannya itu. Besoknya baru korban datang lagi baru proses penyuntikan tersebut gitu," terangnya.
Dari kesepakatan awal itu, pemilik salon menyarankan untuk memberi dosis sebanyak 500 cc kepada korban. Namun angka tersebut hanya perkiraaan dari pemilik saja pasalnya yang bersangkutan tidak memiliki latar belakang medis sama sekali.
"Kalau hasil pemeriksaan dia (tersangka karyawan salon) ngaku mantan karyawan (rumah sakit), tapi sudah dua tahun resign dari rumah sakit karena kan perawat itu dia perkontrak ya, jadi dia enggak lanjut kontrak abis itu dia kerja di salon-salon itu," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan warga Jogja berinisial PK (27) meninggal dunia usai melakukan suntik payudara di sebuah salon yang berada kawasan Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Sabtu (25/4/2024) lalu.
Saat ini polisi telah mengamankan dua tersangka atas kasus ini yakni SMT (40) yang merupakan pemilik salon dan EK (36) seorang karyawan salon.
Baca Juga: Kustini Sri Purnomo Bertemu Khusus dengan Ketua DPD Gerindra Bahas Pilkada Sleman, Pertanda Koalisi?
Berita Terkait
-
Jersey KW hingga Link Haram: Blunder Para Pejabat Raih Simpati Publik Pecinta Bola
-
Alasan Pixel 9 Ilegal di Indonesia, Kemenperin: Google Minim Investasi
-
Toyota Alphard Angkut Rokok Ilegal Diserahkan ke Kejaksaan
-
Apple Berencana Tambah Investasi Rp 1,5 Triliun demi Jualan iPhone 16 di Indonesia
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan