SuaraJogja.id - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto meresmikan fasilitas pengangkatan air bersih dari dalam Goa di Padukuhan Ketanggi, Kalurahan Banyusoca Kapanewon Playen Gunungkidul, Senin (3/6/2024). Fasilitas pengangkatan air bersih tersebut merupakan bantuan Kemenhan melalui Universitas Pertahanan (Unhan).
Prabowo datang ke lokasi menggunakan helikopter yang mendarat di lapangan sepakbola setempat. Ratusan masyarakat menyambut dan mengelu-elukan presiden terpilih pada Pemilu 2024 kemarin.
Kunjungan Prabowo berlangsung sangat singkat tanpa ada seremonial kecuali mendengarkan penjelasan singkat dari Rektor Unhan, Letjen TNI Johny Mahrosa, dilanjutkan dengan meninjau fasilitas air bersih tersebut.
Prabowo mengatakan kunjungannya ke Gunungkidul kali ini untuk meninjau proyek pengairan di Gunungkidul yang dilaksanakan oleh Universitas Pertahanan di Gunungkidul. Di mana di wilayah ini ada potensi air yang sangat besar dan belum banyak dimanfaatkan warga.
"hari ini sudah sekitar 700 hektar (terairi). Insya Allah nanti sampai 7.000 hektare," kata dia.
Di hadapan Prabowo, Letjen TNI Johny Mahrosa menjelaskan, Unhan mulai membangun fasilitas pengangkatan air dari dalam gua tersebut mulai tahun 2023 yang lalu. Pihak Universitas pertahanan mencoba mengangkat sungai bawah tanah di gua Buntet ke permukaan dengan ketinggian 98 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Fasilitas tersebut mampu mengangkat air dengan memanfaatkan saluran pipa air sepanjang 79,5 km dan menghasilkan air yang ditampung di dalam 30 Tandon air berukuran 5.500 liter. Air ini mampu dimanfaatkan lahan pertanian seluas 700 hektare.
"Di sini awalnya hanyalah sawah tadah hujan setahun sekali panen dengan bantuan ini maka mampu panen tiga kali dalam setahun,"terang dia.
Lurah Banyusoca, Daman Huri mengatakan di Banyusoca sendiri sebenarnya ada beberapa aliran air sungai bawah tanah namun yang baru dimanfaatkan hanya sedikit. Karena untuk mengangkat air sungai bawah tanah tersebut membutuhkan ilmu dan fasilitas yang tidak sederhana.
Baca Juga: Genjot Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Disbud Selesaikan Bebungah Warga Terdampak
Selama ini para petani padi bercocok tanam sekali dalam setahun dengan menanam padi gogo yaitu jenis padi yang cocok di lahan pertanian tadah hujan. Dengan bantuan dari Universitas pertahanan tersebut diharapkan nanti para petani bisa meningkatkan pameran mereka dari sekali menjadi 3 kali dalam setahun.
"Selama ini mata itu hanya terbuang ke sungai dan tidak dimanfaatkan. sekarang ini baru dimanfaatkan mungkin 0,01%," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Profil Untoro Wiyadi: Dari Kepala BUKP Jadi Tersangka Korupsi Rp8 M, Terancam Penjara Seumur Hidup
-
Makan Bergizi Gratis Berujung Maut? Kontroversi Merebak, Program Prabowo di Ujung Tanduk
-
Pejabat Jadi Tersangka Korupsi Internet, Bupati Sleman Siap Rombak Staf Ahli
-
Desakan Kembalikan Rampasan 'Geger Sapehi' British Library Mulai Bagikan Akses Data
-
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Sejumlah Wilayah di Sleman Alami Hujan Abu