SuaraJogja.id - Harga hewan ternak di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Sleman, mulai merangkat naik jelang Idul Adha 2024. Selain itu jumlah transaksi pun juga sudah mulai meningkat hingga 10 persen.
"Untuk yang di pasar hewan terutama ada kenaikan jumlah sapi yang masuk maupun transaksi kurang lebih antara 5-10 persen. Diikuti dengan kenaikan harga juga terutama ya untuk sapi ada kenaikan harga Rp1-2 juta, kalau kambing antara Rp500 ribu - Rp1 juta dibanding hari-hari biasa," kata Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang Yuda Andi Nugroho, ditemui Selasa (4/6/2024).
Disampaikan Yuda, harga normal untuk sapi terkhusus sapi kurban berkisar antara Rp20-25 juta. Kisaran itu untuk sapi dengan ukuran standar bukan jumbo.
Kemudian untuk kambing sendiri berkisar antara Rp3-4 juta pada harga normal. Sedangkan volume perdagangan itu meningkat hingga 10 persen dibandingkan hari biasa.
"Kalau hari biasa sapi yang masuk antara 250an [ekor] tapi sekarang sudah sampai 300-350 [ekor] puncaknya bisa sampai 400 ekor," tuturnya.
Sejauh ini rata-rata perputaran uang khusus di Pasar Hewan Ambarketawang sudah mencapai sekitar Rp5-6 miliar. Kondisi itu meningkat dibanding saat hari-hari biasa dan seiring pula dengan harga sapi yang mulai naik.
"Transaksi di antara 50-100an ekor bisa untuk transaksi yang terjadi [sapi] per pasaran. Ini kan masih tiga kali pasaran, mungkin hari terakhir nanti bisa jadi puncak untuk pasar khususnya untuk mendekati kurban," ujarnya.
Yuda menyebut sapi-sapi yang datang itu mayoritas masih berasal dari sekitar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya. Termasuk Jawa Tengah yakni Magelang, Boyolali, Klaten serta Purworejo.
"Tapi untuk keluarnya bisa sampai ke Jawa Barat, daerah utara," imbuhnya.
Baca Juga: Jadi Kabupaten dengan SDM Paling Maju se-Indonesia Versi BPS, Bupati Sleman: Ini Keberhasilan Warga
Yuda mengaku tidak memiliki target tertentu dalam penjualan hewan jelang Idul Adha ini. Pihaknya akan mengikuti pasaran hingga jelang kurban mendatang.
Selain itu, justru Yuda bilang masih ada kemungkinan tren kenaikan penjualan ternak. Tidak hanya untuk menjelang kurban saja melainkan hingga pascakurban nanti.
"Biasanya tren kenaikan itu sampai pascakurban nanti kalau menjelang kurban ini sapi-sapi kurban besaran ya, tapi setelah nanti pascakurban nanti ada sapi bakalan, sapi pedet untuk recovery dari pedagang, itu biasanya jumlah sapi yang masuk ke pasar lebih tinggi," ungkap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
Terkini
-
Soft Launching Buku Roy Suryo dkk di UGM 'Diganggu', AC dan Lampu Dipadamkan
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street
-
UGM Angkat Bicara, Ini Kronologi Lengkap Acara Roy Suryo dkk di UC Hotel Tak Difasilitasi Penuh
-
Pemkab Gunungkidul Tidak Naikkan PBB 2025 Demi Ekonomi Warga, Tapi Ingat Deadline-nya