SuaraJogja.id - Kekinian beredar informasi di media sosial yang menyebut sejumlah lokasi di Kabupaten Pati menjadi tempat penadah kendaraan bodong atau tidak memiliki surat-surat. Seruan blacklist calon perental mobil dan motor asal Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, pun menyeruak di sejumlah platform sosmed.
Seruan itu menyusul insiden tewasnya bos rental mobil asal Jakarta akibat dihakimi massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (6/6/2024).
Hal ini turut menjadi perhatian Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Dia meminta masyarakat tidak gampang memberikan stigma kepada suatu daerah atau masyarakat.
"Pokoknya jangan gampang memberikan stigma kepada orang maupun kepada masyarakat kepada entitas tertentu, hati-hati karena bagaimana pun, suatu peristiwa tidak otomatis memawikili atau menggambarkan kondisi setting sosial di situ," kata Muhadjir, ditemui di Hotel Alana Yogyakarta, Rabu (12/6/2024).
Muhadjir secara pribadi bilang menjadi pihak yang kurang setuju terkait stigma yang beredar di medsos tersebut. Stigma tersebut dinilai justru akan memperkeruh keadaan.
"Saya termasuk yang kurang setuju itu, mudah memberikan stigma termasuk menjadi kampung penadah atau apalah pokoknya. Kalau yang bagus-bagus boleh, tapi kalau yang sifatnya stigmatis yang negatif mohon dihindari. Suasana seperti ini tidak menguntungkan memberikan stigma-stigma seperti itu," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, kasus penganiayaan berujung tewasnya bos rental terjadi di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati. Para korban dikeroyok saat hendak mengambil mobil rental karena berdasarkan GPS berada di salah satu rumah warga lokal.
Saat korban hendak mengambil mobil dengan kunci cadangan, warga yang mengetahuinya meneriaki maling. Aksi pengeroyokan oleh warga pun terjadi hingga terjadi pembakaran mobil.
Detik-detik penganiayaan secara sadis inipun viral di media sosial. Keempat korban tersebut, berinisial BH, SH dan ES yang merupakan warga Jakarta, sedangkan KB warga Tegal.
Baca Juga: Muhadjir Masuk Bursa Cawapres, Haedar Nashir: Semua Berhak Dicalonkan dan Mencalonkan
Salah satu dari keempat korban pengeroyokan berinisial BH berusia 52 tahun warga Jakarta meninggal dunia. Sedangkan korban lainnya menjalani perawatan di RSUD Kayen.
Berita Terkait
-
Soroti Polwan Bakar Suami, Menko PMK: Judi Online Sudah Mengancam Ketahanan Nasional
-
Ribuan Umat Hindu Ikuti Tawur Ageng Hari Raya Nyepi di Prambanan
-
Cegah Kelaparan di Papua Tengah Terulang, Pemerintah Cari Varietas Umbi Tahan Kabut Es
-
Update Penanganan Papua Tengah, Menko PMK Ungkap Kondisi Ketersediaan Pangan hingga Perpanjangan Runway Bandara
Terpopuler
Pilihan
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa