SuaraJogja.id - Bupati Gunungkidul, Sunaryanta tidak mempermasalahkan adanya petisi penolakan beach club yang bakal didirikan oleh Raffi Ahmad. Dia bahkan menghormati petisi yang dibuat oleh pihak tertentu meski akhirnya mengakibatkan Raffi Ahmad undur diri dari proyek tersebut.
Jika kawasan karst menjadi dasar penolakan tersebut, maka harus ada kajian kembali. Karena menurutnya jika kawasan karst bukannya tidak bisa dimanfaatkan sebagai kawasan ekonomi. Dan hal itu tidak digeneralisir sehingga dilarang untuk kegiatan ekonomi.
"Jangan semua digeneralisir sebagai kawasan dan kemudian masyarakat tidak bisa membangun. Lha nanti masyarakat Gunungkidul bakal dibawa ke mana," ujar dia, Rabu (12/6/2024).
Menurutnya, Gunungkidul memiliki potensi aset yang sangat besar dan jika dilarang untuk dimanfaatkan maka masyarakat tidak bisa makan. Padahal sejatinya di Gunungkidul sudah ada ada tata ruang yang mengatur sebuah kawasan. Dalam perda tata ruang itu mengatur lokasi bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi ataupun tidak.
Dengan demikan maka bakal akan ada kepastian lokasi mana saja yang peruntukkannya untuk ekonomi dan lokasi mana saja untuk konservasi. Sunaryanta kembali menandaskan jika demi kepentingan yang lebih besar yaitu masyarakat gunungkidul itu yang jumlahnya 767 622 orang.
"Dan itu yang harus lebih diselamatkan,"tandasnya.
Dia berpesan agar hal itu tidak masa depan maka harus belajar bersama. Sehingga nanti diputar balikan kembali sehingga menghambat investasi. Baginya, jika terjadi pro dan kontra itu adalah hal yang biasa sehingga jangan disikapi dengan berlebihan.
Sejatinya, pemerintah kabupaten (Pemkab) Gunungkidul belum mengeluarkan perijinan berkaitan rencana investasi Rafi Ahmad tersebut. Dan memang baik dirinya maupun Dinas yang bersangkutan tidak pernah mengeluarkan statetment pemerintah Gunungkidul telah mengeluarkan ijin.
Dia juga menepis sudah ada peletakan batu pertama untuk proyek tersebut. Meski beberapa waktu lalu dirinya terlihat bersama dengan Raffi Ahmad di lokasi investasi, namun hal tersebut bukan ceremonial peletakan batu pertama.
"itu hanya ingin menikmati keindahan pemandangan Gunungkidul dari atas bukit," tambahnya.
Apa yang terjadi saat ini tidak merepresentasikan kondisi investasi di Gunungkidul. Karena sejatinya pemerintahannya itu pro dengan investasi namun yang sesuai dengan koridor dan peraturan perundangan yang berlaku.
"Saya minta kepada investor untuk menaatinya," tutur dia.
Sunaryanta mengakui ada beberapa pihak yang telah menanamkan investasinya di Gunungkidul dan memiliki lahan di wilayah ini. Oleh karenanya pihaknya mendorong agar segera terjadi pembangunan sehingga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Saya selalu berpesan agar 80 hingga 90% tenaga kerjanya diambilkan oleh warga sekitar, "ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Pemda DIY Ingatkan Soal Pariwisata yang Berbudaya Pasca Raffi Ahmad Mundur dari Proyek Beach Club di Gunungkidul
-
Raffi Ahmad Batal Join Proyek Beach Club di Gunungkidul, Lurah Ngestirejo Kecewa
-
Raffi Ahmad Mundur dari Proyek Beach Club, Dinas Penanaman Modal : Sampai Saat Belum Ada Proses Pengajuan Izin
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Yogyakarta Tak Lagi Primadona: Peminat Kuliah di PTS Anjlok Drastis
-
Hendak Jemput Jenazah, Ambulans Malah Terlibat Kecelakaan Maut di Kulon Progo
-
Jejak Licin Komplotan Maling Sekolah di Sleman Berakhir, 3 Bulan Gasak 31 Proyektor
-
Nataru Jadi Target: Pedagang Pasar Godean Nekat Pindah Meski Atap Bocor, Ini Alasannya
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari