SuaraJogja.id - Sebuah Arca Ganesha ditemukan di proyek galian pondasi rumah warga di Sayidan, Sumberadi, Mlati, Sleman pada Rabu (26/6/2024) kemarin. Petugas menduga lokasi temuan arca ganesha itu dulunya merupakan tempat peribadatan.
Hal tersebut disampaikan Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Wardiyah. Mengingat Ganesha merupakan salah satu dewa dalam agama Hindu.
"Yang pasti ini teridentifikasi sebagai arca ganesha, kalau ganesha itu kan salah satu dewa dalam agama Hindu. Ya kita yang pasti kalau dewa ya pasti ada unsur peribadatan ya, kita enggak usah jauh-jauh dari situ lah. Karena dia [Ganesha] dewa," kata Wardiyah ditemui awak media, Jumat (28/6/2024).
Disampaikan Wardiyah, secara konteks, wilayah Kabupaten Sleman memang erat dengan temuan cagar budaya zaman kuno. Hal itu dibuktikan dengan beberapa catatan di masa lalu termasuk saat masa kolonial Belanda.
Baca Juga: Gali Tanah untuk Pondasi, Warga Sleman Malah Temukan Arca Ganesha Kuno
Selain itu beberapa peneliti arkeolog di masa sekarang pun memang mencatat di daerah Sleman, termasuk Mlati itu memang kaya akan temuan cagar budaya. Sehingga kemungkinan tempat peribadatan itu memang ada.
"Ya wajar, karena memang daerah sini, mungkin sini salah satu daerah pilihan untuk membangun tempat peribadatan karena subur, segala macam, dekat merapi," ujarnya.
"Ya itu konteks-konteks seperti itu memang berjalan dan itu kenapa tempat itu dipilih ya pasti karena memang dipilih dilakukan secara ritual dulu dipertimbangkan secara teknis," imbuhnya.
Dia memastikan temuan benda purbakala itu merupakan Arca Ganesha. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, arca itu memiliki ukuran dengan tinggi sekitar 84 cm, lebar 64 cm dan panjang 44 cm.
Pihaknya belum bisa memastikan dari abad berapa arca tersebut. Namun diperkirakan arca itu dibuat pada abad 8-10 masehi.
Baca Juga: Jelang Jatuh Tempo, Target Penerimaan Pajak PBB P2 di Sleman Capai 50 Persen Lebih
"Kalau abad berapa kita belum bisa ya, tapi berkembangnya hindu klasik di Jawa Tengah dan DIY itu kan sekitar paling raya itu abad 8-10 masehi. Tapi setelah itu atau sebelum itu kan juga bisa," terangnya.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Fadli Zon Kenang Obrolan Terakhir dengan Titiek Puspa: Dalam Usia 87 Tahun...
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan