SuaraJogja.id - Darurat sampah di Kota Yogyakarta nampaknya belum juga ada solusinya. Bahkan janji Pemkot Yogyakarta untuk mengangkut 5.000 ton sampah di berbagai depo dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) selama tiga hari pada pekan lalu tidak juga terealisasi.
Saat ini masih terlihat tumpukan sampah di sejumlah depo dan TPS-TPS warga. Bahkan tumpukan sampah juga masih terlihat di beberapa ruas jalan. Sebut saja di TPS Warga Kampung Jogoyudan, Gowongan, Kota Yogyakarta.
Gunungan sampah di kawasan ini belum juga berkurang banyak dan tidak diambil petugas. Padahal Pemda DIY membuka darurat TPA Piyungan untuk menampung sampah dari Kota Yogyakarta.
Sekda DIY, Beny Suharsono di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (02/7/2024) mengungkapkan 5.000 ton timbunan sampah di Kota Yogyakarta belum semuanya terangkut ke TPA Piyungan. Dicontohkannya, petugas hanya mengosongkan depo Mandala Krida, sedangkan depo-depo yang lain belum dikosongkan.
"Paling konkret kita membaca kalau 614 [ton sampah] diangkut beberapa kali angkut akan selesai, ternyata kan di depo masih ada. Artinya separuh terangkat saja tidak. Kemarin coba kita kosongkan [mandala krida] tetapi depo lain kan belum,” ujarnya.
Beny pun meminta Pemkot segera menyelesaikan pengosongan sampah di depo-depo lainnya. Pemkot mestinya bisa memperhitungkan jangka waktu depo-depo kembali penuh agar bisa terus dikosongkan.
Pemkot juga harus melakukan penanganan sampah di Kota Yogyakarta dalam beberapa fase. Baik fase darurat, jangka pendek, menengah maupun panjang.
“Kita bisa berhitung kalau depo bisa terkunci betul seperti kemarin itu berapa hari, kalau ketemu berapa hari kita bisa menata akselerasi untuk mengolah sampah," tandasnya.
Beny menambahkan, Pemkot juga diminta segera menyelesaikan pembangunan TPS3R. Fasilitas dan alat-alat yang ada di TPST3R harus segera terpasang agar pengolahan sampah dapat segera dilakukan.
Baca Juga: Kemenkumham DIY Minta Masyarakat Waspadai Modus Perdagangan Orang
"Rentan waktu setengah bulan cukup karena alatnya sudah ada, anggarannya sudah ada. Perlu dialog dengan warga, kompromi dengan warga sekitar situ untuk sosialisasi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa