SuaraJogja.id - Pihak rumah sakit yang diduga melakukan malpraktik dalam proses persalinan Nurul Hidayah Isnaniyah (35) akhirnya angkat bicara. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Alaudya mengaku sudah menjalankan persalinan sesuai prosedur.
Meski Isna mengklaim telah meminta untuk tindakan persalinan secara cesar karena persalinan normal berjalan lamban dan juga pertimbangan berat bayi yang dianggap terlalu besar, namun pihak rumah sakit mengaku tidak ada permohonan tersebut.
Direktur RSIA Alaudya, dr Chori Fadilla Putri menuturkan karena kasus dugaan malpraktik ini sudah sampai ke Mahkamah Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) maka pihak rumah sakit akan patuh terhadap proses yang berlangsung dengan baik.
"Kami akan patuh dan masih menunggu hasil dari MKDKI," ujar Choir kepada awak media, Rabu (10/7/2024).
Baca Juga: Sesosok Bocah Laki-laki Ditemukan Tewas Mengapung di Perairan Selatan Gunungkidul
Choir juga menandaskan jika tindakan yang dilakukan oleh dokter mereka yang dalam hal ini sebagai terlapor sudah dilakukan sesuai prosedur. Hal tersebut juga sudah sesuai dengan audit internal dan audit yang di lakukan oleh Perkumpulan Obestreti dan Ginekologi Indonesia (POGI) juga menyatakan sudah sesuai prosedur.
Pada kejadian tersebut, dia mengklaim tim medis rumah sakit sudah memberikan upaya pertolongan persalinan secara optimal dengan menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dan sesuai dengan tata laksana proses persalinan pada pasien. Di mana suatu tindakan kedokteran itu merupakan suatu tindakan yang didasarkan pada upaya maksimal berdasarkan tata laksana dan SOP kedokteran.
"tujuan utamanya yaitu mengutamakan keselamatan pasien dalam hal ini yaitu ibu dan janin yang akan lahir," kata dia.
Menurutnya, munculnya efek pada bayi sungguh hal ini merupakan kondisi yang tidak diharapkan baik oleh tim medis mereka maupun oleh kedua orang tua. Dia menegaskan tidak ada niatan dari tim medis untuk mencelakai atau membuat cedera pada pasien.
Namun dia menegaskan dalam setiap tindakan medis itu pasti berpotensi munculnya komplikasi dan resiko medis. Dan tindakan persalinan yang mereka lakukan sebelumnya sudah didasarkan pada persetujuan persalinan yang ditandatangani dari pihak keluarga pasien.
Baca Juga: Tak Beri Kontribusi ke Partai, Kursi Bupati Sunaryanta Terancam Melayang?
"Ya kami berharap agar putera pasien segera pulih dan diberi kesembuhan," kata dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen