SuaraJogja.id - Hilirisasi hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi (PT) ke tingkat dunia industri dan dunia usaha saat ini masih cukup rendah. Murahnya harga barang-barang impor menjadi salah satu penyebab hasil penelitian warga bangsa tidak laku di pasaran.
"Peneliti kita sering dibuat susah oleh administrasi, ketika mendapat pendanaan negara sampai akhirnya kesulitan dan tidak bisa fokus pada penelitiannya. Kemudian ketika meneliti, membuat produk, kalah dengan barang impor karena murah," ungkap papar pencetus program Kedaulatan Indonesia Dalam Reka Cipta (Kedaireka) Kemendikbudristek RI, Nizam di Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta, Kamis (11/7/2024).
Menurut Guru Besar FT UGM tersebut, kerjasama hilirisasi hasil penelitian perguruan tinggi dengan industri memang tidak mudah. Ada pekerjaan rumah (PR) yang besar untuk membangun kepercayaan dari dunia industri bilamana hasil penelitian perguruan tinggi bermanfaat dan tepat guna.
Selain masalah hilirisasi, masih minimnya pendanaan penelitian perguruan tinggi juga jadi persoalan. Nizam menyebutkan, pada tahun ini dari sekitar 6.000 proposal penelitian yang masuk Kemendikbudristek, hanya sekitar 1.000 proposal diantaranya yang lolos dapat pendanaan.
Baca Juga: Hampir Punah, 25 Karya Budaya Jogja Terima Sertifikat Warisan Budaya Takbenda
Masalah yang sering dihadapi peneliti biasanya terkait administrasi. Sebab karena anggaran APBN atau anggaran pemerintah yang sangat rinci dan kadang-kadang merepotkan peneliti.
"Akhirnya [alih-alih mengurusi hilirisasi], fokus peneliti jadi teralihkan dari riset ke urusan administratif," tandasnya.
Meski demikian, jumlah penelitian PT yang masuk ke dunia industri meningkat. Bahkan menaikkan peringkat Indonesia di tingkat dunia.
Kerjasama antara kampus dan industri dalam riset dan pengembangan telah mengangkat peringkat Indonesia secara global dalam kerjasama kampus dan industri dari. Kalau pada 2020 lalu, Indonesia masuk peringkat 35 maka pada 2023 lalu naik menjadi peringkat 5 berdasarkan laporan dari WTO atau Organisasi Perdagangan Dunia.
"Ini adalah lompatan yang luar biasa dan harus terus didorong. Ini perlu membangun optimisme dan kebanggaan masyarakat terhadap karya-karya dari kampus dan industri kita," paparnya.
Baca Juga: Revitalisasi Benteng Vredeburg: Kemendikbudristek Luncurkan IHA
Sementara Matrissya Hermita, Direktur PMO Kedaireka 2024 mengungkapkan, pihaknya menghadirkan pejabat publik dan pembuat kebijakan untuk berbagi pandangan mengenai inovasi dan dampaknya bagi masyarakat. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan industri dalam menghasilkan inovasi yang solutif.
"Penting adanya kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan industri dalam menghasilkan inovasi yang solutif. Diharapkan kolaborasi yang masif dapat tercapai, membawa dampak positif bagi industri dan masyarakat," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Berkas Dugaan Korupsi Importasi Gula Dilimpahkan ke Kejari Jakpus, Tom Lembong Berharap Kebenaran Terungkap
-
RI Goda Investor Dengan 35 Proyek Hilirisasi Senilai Rp2.000 Triliun
-
Hilirisasi di Indonesia Terancam Gagal Tanpa Strategi Penyiapan SDM yang Tepat
-
Bantuan ke Kampus Ikut Dipangkas, Mendikti Saintek Satryo Beri Sinyal Uang Kuliah Bakal Naik
-
Susi Pudjiastuti Ungkap Daging dan LPG di Indonesia Lebih Mahal dari Negara Tetangga, Netizen: Kok Aneh...
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga