SuaraJogja.id - Sayur Abangan dan 24 karya budaya lain dari DIY berhasil meraih sertifikat Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari Kemendikbudristek RI. Kuliner asal Bantul yang bahan dasarnya dari tumbuhan langka di karang tersebut berumur lebih dari 50 tahun dan jarang lagi ditemukan dalam menu-menu saat ini.
Tak hanya Sayur Abangan, karya budaya DIY lain yang juga mendapatkan sertifikat WBTb yakni Gendhing Sekaten, Sego Pari Gogo, Wader Liwet, Kesenian Thethelan, Bedhaya Bontit, Serimpi Merak Kasimpir, Bedhaya Genjong, Rodat, Srimpi Irim-Irim, Serimpi Kandha Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Tari Klana Alus Dasalengkara, Srimpi Gambir Sawit, Sadranan Mbah Jobeh.
Selain itu Upacara Adat Kirim Dowa, Upacara Adat Wotgaleh, Nyadran Joyo Kusumo, Jamasan Pusaka Kyai Londoh, Nyadran Situs Tirto/ Ki Gonotirto, Upacara Grebeg Ngenep, Saparan Kalibuko Kalirejo Kokap, Labuhan Parangkusumo, Ritual Adat Gunung Lanang, Sadranan Gunung Gambar, Jangan Lombok Ijo, dan Abangan.
Sedangkan untuk Cagar Budaya Peringkat Nasional dari DIY yaitu Jembatan Kereta Api di Sungai Progo/Jembatan Mbeling, Hotel Inna Garuda, Tamansari Kraton Yogyakarta, dan Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada dan Komunitas Tari Yayasan Pamulang Beksa Sasongko.
Baca Juga: Pengelola Enam Warisan Dunia di Indonesia Sepakat Bentuk Wadah Bersama
"Karya budaya ini cukup banyak ya, mulai dari keraton, kadipaten pakualaman dan kabupaten kota se-diy. Kita mengapresiasi kegiatan yang selama ini masih dilaksanakan dan diapresiasi warga dengan segala dinamikanya," papar Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (27/5/2024).
Menurut Wagub, penetapan WBTb tersebut diharapkan membuat budaya-budaya tak benda yang berasal dari DIY dapat tetap lestari dan tidak punah. Sebab saat ini banyak generasi muda yang tidak mengenal karya-karya budaya yang sudah berumur puluhan tahun.
Contohnya masyarakat di Kabupaten Gunungkidul yang saat ini tak banyak lagi mengkonsumsi growol. Padahal growol merupakan salah satu bentuk budaya tak benda di DI Yogyakarta.
"Saiki wong Gunung kidul mangan growol ya wes arang-arang [sekarang orang Gunungkidul makan Growol sudah jarang]. Kan gitu eman-eman," tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lhaksmi Pratiwi mengungkapkan, sebenarnya jumlah karya budaya di DIY sangat banyak. Namun proses pengajuan WBTb milik DIY di tingkat Kemendikbudristek seringkali sulit dilakukan.
Baca Juga: Pemda DIY Siapkan Pemandu Khusus Sumbu Filosofi Usai Ditetapkan Jadi Warisan Dunia oleh UNESCO
"Tidak banyak dokumentasi dari karya-karya budaya, termasuk kajian dari ahli, padahal jadi salah satu syarat pengajuan WBTb. Selain itu masih ada maestro, masyarakat pendukung, dan sudah terbukti dilakukan, lebih dari dua generasi atau sudah lebih dari 50 tahun," katanya.
Berita Terkait
-
Mendak Tirta dan Pradaksina: Makna Mendalam Ritual Umat Hindu di Prambanan Jelang Nyepi
-
Ngeri, Al Pacino Beraksi Melawan Iblis di Trailer Film The Ritual
-
Petinggi Samsung Meninggal, Segini Harta Warisan yang Ditinggalkan
-
Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi
-
Great Eastern Life Indonesia dan OCBC Luncurkan Asuransi Perencanaan Warisan
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green