SuaraJogja.id - Polresta Sleman mengungkap puluhan kasus tindak pidana pencurian kendaraan bermotor atau curanmor. Total ada sebanyak 11 pelaku yang diamankan dari delapan kasus yang dilakukan di wilayah hukum Polresta Sleman.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi menuturkan 11 maling yang beraksi itu mayoritas bergerak sebagai komplotan. Namun ada pula yang beraksi secara perseorangan atau sendiri-sendiri.
"Kami telah berhasil mengamankan 11 orang tersangka dengan 8 kejadian atau tindak pidana curnamor di wilayah hukum Polresta Sleman, yang ini telah kita lakukan dalam kurun waktu tidak terlalu lama atas kinerja dan kerja sama dengan masyarakat," kata Ardi kepada awak media di Mapolresta Sleman, Selasa (16/7/2024).
Berdasarkan pemeriksaan, dari 11 orang tersangka itu ada beberapa yang sudah melakukan aksinya lebih dari sekali. Identitas 11 orang itu berinisial ARF (58) asal Kebumen, DF (40) asal Temanggung.
Baca Juga: Harda, Danang, atau Kustini? PDIP Sleman Tunggu Titah Pusat untuk Pilkada 2024
Dua pria itu mencuri mobil boks di wilayah Seyegan, Kabupaten Sleman. Kemudian, kedua tersangka tersebut juga mencuri motor di Caturtunggal, Sleman.
Kemudian ada tersangka DAR (24) dan AG (30) yang berasal dari Temanggung. Mereka melakukan aksi pencurian sepeda motor Honda CRF di sebuah tempat rental PlayStation kawasan Seturan.
Selanjutnya ada AG dan RAS (27) yang juga warga Temanggung nekat beraksi menggasak sepeda motor di sebuah indekost wilayah Condongcatur, Sleman. Lalu ada I (49) asal Lampung dan AIS (21) asal Temanggung melakukan aksi curanmor di Condongcatur, Sleman.
Ada pula tersangka I, AG bersama dengan RS (35) asal Magetan serta RYBM (19) warga Temanggung. Mereka melakukan aksi curanmor yang terkunci stang di Condongcatur, Sleman.
Masih ada tersangka AM (29) asal Cianjur yang beraksi seorang diri menggondol motor yang kuncinya tertinggal di Ngaglik, Sleman. Serta tersangka MMA (28) yang mencuri motor di Condongcatur, Sleman.
"Mereka terdiri dari berbagai kelompok yang saling bergantian menjalankan aksinya. Minimal mereka melakukan aksinya dua orang. Dan bisa berganti-ganti tidak selalu si A dengan si B. Tergantung siapa yang sempat. Ini belum semua masih ada beberapa yang masih pengejaran," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Balas Dendam! Komplotan Curanmor Curi Motor Dinas Polisi di Masjid
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD