SuaraJogja.id - Badan Kesbangpol DIY akan melakukan pemetaan nama calon-calon kepala daerah yang ikut pilkada di kabupaten/kota di DIY pada November 2024 mendatang. Hal ini menyusul potensi konflik selama penyelenggaraan kampanye.
Bawaslu DIY mencatat, kabupaten Sleman dan Bantul merupakan dua daerah yang potensi kerawanan konflik kampanyenya paling tinggi. Hal ini didasarkan pada pengalaman Pemilu yang digelar pada Februari 2024 lalu.
"Kami akan petakan calonnya dulu, dengan melihat calon [kepala daerah] yang ada pasti akan tahu bagaimana. Makanya sejak awal kami mengimbau agar kampanye dengan santun dan tidak saling menyerang calon lain," papar Kepala Badan Kesbangpol DIY, Dewo Isnu Broto Imam Santoso di Yogyakarta, Rabu (17/7/2024).
Menurut Dewo, Kesbangpol berkoordinasi dengan partai politik (parpol) terkait pengamanan pilkada. Mereka diajak berperan menjaga kondusivitas pelaksanaan pilkada di wilayah kampanye masing-masing.
Kesbangpol juga mengajak calon-calon bupati/walikota yang akan bertarung dalam pilkada nanti. Sebab, peran mereka sangat penting untuk menjaga keamanan wilayah, termasuk para pendukungnya karena potensi dan kerentanan konflik pilkada berbeda dengan pemilu.
"Saya rasa sama kerawanannya. Baik itu calonnya sedikit atau banyak. Semoga Pilkada juga bisa berjalan baik di DIY," sebutnya.
Dewo menambahkan, pihaknya telah melakukan pembinaan politik kepada masyarakat. Koordinasi dengan Bawaslu juag dilakukan untuk mengantisipasi munculnya benturan antar kelompok dan pendukung.
"Kami juga sudah koordinasi dengan Bawaslu dan partai harapan kami dengan pembinaan politik itu Pilkada nanti berjalan dengan baik," paparnya.
Sebelumnya Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib mengungkapkan, Sleman menjadi daerah paling rawan munculnya pelanggaran selama pemilu lalu.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024: Aturan APK di Bantul Diperketat, Larangan Pemasangan Diperluas
Kondisi ini dipicu beberapa faktor seperti masalah pemenuhan hak pilih, indikasi adanya pelanggaran saat kampanye, adanya kasus perusakan, konflik antar pendukung dalam kampanye, dan kerusuhan yang menyertai kampanye.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Raffi Ahmad Dibilang Dangkal Usai Kampanye Cagub Jateng, Publik: Kaya Nggak Jamin
-
Masuk Lingkaran Istana, Keluarga Sultan Andara jadi Sorotan Karena Rangkap Jabatan
-
Teken Petisi Cinta Laura, Pramono Janji Bakal Daur Ulang Sampah Baliho Sisa Kampanye di Jakarta
-
Kampanye Akbar Perdana, Pram-Rano Tebar Janji Manis: Jamin Urus KJP Gak Ribet hingga Naik Angkutan Umum Gratis
-
Merasa Difitnah soal Bagi-bagi Sembako Gratis ke Warga Jakarta, RK Ungkit Program Pram-Rano: Mereka Apa Bedanya?
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Diduga Lakukan Politik Uang Jelang Pilkada, Singgih dan Istri Dilaporkan ke Bawaslu Kota Yogyakarta
-
Diminta Tak Tergesa-gesa, DPRD Kota Jogja Minta Wacana Buang Sampah Berbayar Dikaji Lagi
-
DLH Wacanakan Buang Sampah Berbayar di Kota Jogja, Caranya Bagaimana?
-
Perintis Kuliner Mangut Lele Mbah Marto Ijoyo Meninggal Dunia
-
Beberkan Urgensi Wacana Buang Sampah Berbayar, DLH Kota Jogja: Agar Masyarakat Bertanggungjawab