SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman meninjau pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang ada di Padukuhan Sembur, Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan air bersih di kawasan strategis pariwisata nasional terpenuhi.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melakukan pemantauan langsung ke lokasi. Dia berharap masyarakat semakin mudah mengakses kebutuhan air bersih.
Tidak hanya sebatas untuk keperluan rumah tangga saja. Tetapi juga untuk kebutuhan lain yakni peternakan, perikanan, pertanian, pengembangan pariwisata dan sebagainya.
Mudahnya akses air itu, diharapakan pula meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Sehingga dapat berpartisipasi dalam menurunkan angka stunting.
"Masyarakat saat ini bayarnya hanya Rp50 ribu sudah bisa mencakup semua. Jadi kita beri subsidi. Harapan kami dengan adanya air bersih ini, pertama bisa menurunkan stunting, dan masyarakat bisa minum air bersih yang sehat tanpa biaya mahal," kata Kustini, Selasa (30/7/2024).
Dirut PDAM Tirta Sembada Sleman, Dwi Nurwata mengatakan pembangunan SPAM ini juga dimaksudkan untuk mendukung pelayanan air bersih di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Sumber pendanaan pembangunan SPAM pun kolaborasi dari beberapa pihak.
Di antaranya Kementerian PUPR melalui Indonesian Tourist Development Project, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY, dan Pemerintah Kabupaten Sleman. Total investasi yang dikucurkan untuk SPAM ini senilai Rp65 milyar.
"Bantuan tersebut diwujudkan dalam pembangunan gedung, Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Intake," ujar Dwi.
Lebih lanjut, Dwi bilang SPAM ini sudah dibangun pada tahun 2023 lalu dan baru kemudian diserahkan oprasional pada Maret tahun 2024. Ditargetkan dari program KSPN ini sebanyak 2.400 SR dan 8 liter per second untuk pelayanan non domestik seperti pariwisata dan fasilitas umum.
Baca Juga: Putus Rantai Kemiskinan, Ratusan Anak di Sleman Kuliah Lewat Program Ini
"SPAM ini juga sudah melayani sekitar 1.200 sambungan rumah exiting. Prambanan bawah, Berbah sekitar 200 sambungan rumah. Sedangkan Prambanan atas Wukirharjo, Gayamharjo, Sumberharjo dan sekitarnya 1.000 sambungan rumah," tandasnya.
Berita Terkait
-
Dari Pemula Hingga Profesional, Sleman Temple Run 2024 Tawarkan Pengalaman Lari Berbeda
-
Tak Kapok Diperingatkan, 7 Kios Miras di Sleman Akhirnya Disegel
-
Museum Terbuka Bakalan Diusulkan jadi Geopark Nasional, Hasil Verifikasi TVGN Keluar Desember 2024
-
Sengketa Snack Pelantikan KPPS Sleman Masih Memanas, Sidang Berlanjut Agustus
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI