SuaraJogja.id - Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggelar pementasan ketoprak bertajuk "Genting Angsa" pada 10 Agustus 2024 sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memerangi stunting sejak dini.
"Tujuan dari kegiatan pementasan Ketoprak Genting Angsa itu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama pada remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu dengan balita bahwa stunting dapat diperangi sedini mungkin," kata Camat Srandakan Sarjiman dalam keterangannya di Bantul, Jumat.
Judul Genting Angsa akronim dari Gerakan Pencegahan Stunting untuk Anak Bangsa. Pementasan kesenian itu termasuk dalam rangkaian Gelar Budaya dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Srandakan yang digelar pada 9 sampai 10 Agustus.
Menurut dia, yang melatarbelakangi diadakan pementasan sebagai edukasi memerangi stunting itu, karena stunting masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkompimcam) dan pemangku kepentingan di Srandakan.
Baca Juga: Pulang Kerja, Istri Syok Temukan Suami Tewas Gantung Diri di Plafon Dapur
Dia mengatakan berdasarkan data, jumlah stunting di wilayah Srandakan mencapai 218 anak, yang mana angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Bantul.
"Tingginya kasus stunting di Srandakan disebabkan berbagai faktor, diantaranya kemiskinan, kurangnya pengetahuan masyarakat, dan masih spekulatifnya program penanganan stunting yang dilaksanakan Forkompimcam Srandakan," katanya.
Oleh karena itu, guna menekan angka tersebut, Srandakan menggelar Ketoprak berjudul Genting Angsa yang akan diperankan para pimpinan Kecamatan Srandakan, seperti Camat, Kepala Puskesmas, Kepala KUA serta para lurah atau kepala desa di daerah itu.
Bahkan, kata dia, Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo akan menjadi sutradara sekaligus mengambil peran utama dalam pementasan Ketoprak Genting Angsa.
"Ketoprak akan menceritakan konflik suatu keluarga yang masih minim pengetahuan tentang stunting. Dalam ceritanya, keluarga masih menganggap stunting adalah hal ghaib atau mitos belaka, sehingga pemain tampil untuk edukasi kepada keluarga tersebut," katanya.
Baca Juga: Diduga Punya Riwayat Darah Tinggi, Lelaki di Bantul Tewas Mengeluarkan Darah dari Hidung
Berita Terkait
-
Bantul Raih Penghargaan UHC dengan Cakupan Kepesertaan JKN 99 Persen
-
Kreativitas Tanpa Batas: Industri Kerajinan Bantul Jadi Contoh Inspiratif
-
Aksi Brutal di Kafe Yogyakarta: Remaja Alami Luka Parah Akibat Pengeroyokan
-
Raperbup Tata Gumuk Pasir Parangtritis Diracik, Wisatawan dan Pelaku Usaha Diajak Berdiskusi
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
-
5 Sepatu Lari Lokal Mulai Rp100 Ribuan, Tampil Stylish Bikin Olahraga Jadi Trendi
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
-
PMI Manufaktur RI Anjlok, Menko Airlangga: Industriawan Lagi Pesimistis!
Terkini
-
Baru 14 TKM Beroperasi di Malioboro, Hasto Desak OPD Tambah Hingga Titik Nol Km
-
Gojek Hadirkan Kembali Yuk Liburan Untuk Menyambut Libur Sekolah
-
BRI Perkuat Klaster Susu Ponorogo, UMKM Makin Sejahtera dan Produktif
-
KKN UGM Dievaluasi Total Pasca Insiden Maut di Maluku: Masih Relevan atau Harus Dihapus?
-
Pemisahan Pemilu Nasional & Lokal: Strategi Jitu Berantas Politik Uang atau Sekadar Tambal Sulam?