SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan kasus pemalsuan data elektronik di akun Google Bisnis milik sejumlah hotel tidak menurunkan angka reservasi kamar hotel di provinsi ini.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, Rabu, mengatakan hingga saat ini angka reservasi atau pemesanan kamar hotel di DIY rata-rata masih pada berkisar 30 sampai 40 persen.
"Tidak ada pengaruhnya, tapi Agustus memang masa low season (musim sepi pengunjung)," ujar dia.
Deddy menyebut telah menyampaikan imbauan kepada para calon konsumen atau tamu agar sementara waktu melakukan reservasi melalui travel agent atau menghubungi nomor kontak resmi hotel berkode 0274.
Selain itu, rekening tujuan untuk transfer biaya reservasi agar dipastikan milik hotel atau penginapan, bukan atas nama pribadi.
"Sampai sekarang belum ada korban. Makanya kita gerak cepat untuk memplublikasikan ke masyarakat," ujar dia.
Deddy mengatakan berdasarkan laporan di PHRI DIY, hingga saat ini telah terkumpul 55 data resmi dari sekitar 120 hotel, penginapan, dan homestay di DIY yang mengadu data elektroniknya dipalsukan.
Selain memalsukan data kontak hotel di Google Bisnis, kata Deddy, pihak tak bertanggung jawab juga mengubah tarif sewa kamar hotel di provinsi ini menjadi jauh lebih murah demi mengelabui para calon konsumen.
Sebagai gambaran, menurut dia, dari rata-rata harga sewa kamar hotel bintang lima di kisaran Rp1,5 juta per malam, diedit pelaku menjadi Rp400 ribu.
Baca Juga: BPN dan Polda DIY Bersatu Lawan Mafia Tanah, Permudah Penyelesaian Sengketa di Tengah Warga
"Bahkan ada yang mengiming-imingi kalau bisa transfer sekarang akan mendapat diskon 30-50 persen, padahal harganya itu sudah diturunkan," kata dia.
Saat ini PHRI DIY masih mengumpulkan data resmi pemalsuan data dari hotel, penginapan, serta homestay yang mengaku menjadi korban untuk dilaporkan ke Polda DIY serta Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI.
"Kami juga untuk melaporkan ke BPP PHRI karena BPP PHRI yang akan melaporkan ke Cyber Crime Polri. Nah yang daerah, kami akan juga laporkan ke Polda," ujar dia.
Berita Terkait
-
Pilgub Jakarta Disebut Mengarah ke Politik Kartel, Relawan Anies Mengadu ke PKS DIY
-
Bahlil Lahadalia Disebut Didukung DPD Jadi Ketum, Golkar DIY Sebut Belum Tentukan Sosok
-
Polemik Alat Kontrasepsi bagi Pelajar, Begini Respon Disdikpora DIY
-
Dirugikan Akibat Peretasan Google Bisnis, Rental Motor Indonesia Lapor ke Mapolda DIY
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel