SuaraJogja.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut darurat kekeringan akibat kemarau yang melanda daerah ini tidak berdampak pada lahan pertanian.
"Gubernur DIY sudah menetapkan siaga darurat kekeringan dari 1 Agustus sampai 31 Agustus, tapi sampai saat ini di Kabupaten Bantul tidak ada laporan kekeringan lahan pertanian yang mengakibatkan puso atau gagal panen," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Rabu.
Menurut dia, di Bantul memang ada beberapa wilayah yang pada umumnya debit air tanah sudah menurun, apalagi sungai, debit air juga berkurang, namun kebetulan di wilayah Bantul para petani ada yang tanam, juga ada yang panen.
"Di musim ini ada yang tanam, juga ada yang panen, jadi di Bantul tidak sama pola tanam karena menyesuaikan kondisi air, sehingga yang tanam tetap masih bisa tanam, karena ada air. Jadi, kalau Bantul untuk pertanian Alhamdulillah masih aman sampai saat ini," katanya.
Meski demikian, kata dia, kerawanan kekeringan pada lahan pertanian masih harus diwaspadai terutama di daerah-daerah perbukitan wilayah Bantul, yang memang selama ini untuk irigasi mengandalkan air hujan atau tadah hujan.
"Di Bantul yang rawan kekeringan itu ada di daerah Kecamatan Dlingo, kemudian Imogiri, sebagian wilayah Piyungan dan Pajangan yang memang merupakan daerah perbukitan atau dataran tinggi," katanya.
Pihaknya juga berharap, menghadapi musim kemarau yang saat ini memasuki puncak, para petani yang mulai menanam agar bisa menyesuaikan jenis tanaman yang tidak begitu banyak membutuhkan air irigasi, juga tanaman usia pendek.
"Semoga di September nanti sudah ada hujan, sehingga harapan kami yang tanam di bulan ini bisa aman hingga bulan ke depan, karena menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), September sudah ada hujan," katanya.
Baca Juga: Sabdodadi Sandang Status Desa Mandiri Budaya, Bupati Bantul Minta Masyarakatnya Lebih Berkualitas
Berita Terkait
-
Kecelakaan Maut di Jalan Parangtritis, Pemuda Asal Pleret Meregang Nyawa Usai Motornya Masuk Parit
-
Bawaslu Bantul Gencarkan Kawal Hak Pilih Usai Penetapan DPS Pilkada
-
Kekeringan di Gunungkidul Meluas, Anggaran Dropping Air di Kecamatan Mulai Habis
-
218 Anak Alami Stunting, Srandakan Gelar Pentas Budaya & Edukasi Pencegahannya
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Libur Akhir Tahun, Bandara YIA Bersiap Hadapi Lonjakan Ratusan Ribu Penumpang
-
5 Juta Wisatawan Diprediksi Masuk Jogja Saat Nataru, Titik Rawan Kecelakaan Perlu Diwaspadai
-
Menjaga Nada dari Pita: Penjual Kaset Terakhir di Beringharjo yang Bisa Kuliahkan Tiga Anaknya
-
Antisipasi Arus Tersendat saat Nataru, Kontraktor Tol Jogja-Solo Lebarkan Akses dan Tambal Jalan
-
The 101 Yogyakarta Tugu Rayakan Festive Season Lewat Lelana Biruma, Angkat Tema Laut dan Lingkungan