SuaraJogja.id - Siswi kelas XI SMAN 8 Yogyakarta, Keynina Evelyn Candra berhasil terpilih menjadi salah satu anggota pasukan pengibar bendera (paskibraka) HUT ke 79 RI di IKN pada 17 Agustus 2024 besok. Namun kebahagiaan tersebut tercoreng dengan munculnya polemik pelarangan hijab paskibraka yang disampaikan Badan Ideologi Pancasila (BPIP).
Pihak sekolah pun menyayangkan kebijakan yang baru saja diputuskan tersebut. Sebab selama bertahun-tahun sekolah mengirimkan siswanya sebagai paskibraka di berbagai upacara HUT RI, baik di tingkat Kota Yogyakarta maupun nasional, tidak pernah ada kebijakan larangan berhijab bagi paskibraka.
"Jadi sampai sekarang kita belum ada informasi apapun, ya mungkin hanya dari media sosial itu yang ramai yang membahas tentang [larangan hijab paskibraka] itu. Tetapi secara resmi kami belum mendapat berita apapun
Sekolah menyayangkan kebijakan itu karena selama ini tidak pernah ada larangan [berhijab]," papar Waka Kesiswaan SMAN 8 Yogyakarta, Slamet Nugroho saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (15/8/2024).
Menurut Slamet, pihak sekolah tahun ini mengirimkan tiga siswanya sebagai paskibraka di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Evelyn yang sehari-hari berhijab terpilih menjadi paskibraka di tingkat nasional.
Pihak sekolah sudah menyiapkan seleksi paskibraka sejak kelas X. Dan sejak akhir Juli 2024 lalu, siswi asal Yogyakarta tersebut terpilih mengikuti karantina paskibraka di IKN.
Namun sekolah belum mendapatkan kabar lagi terkait proses karantina, termasuk dari orang tua Evelyn. Karenanya pihak sekolah belum bisa mengkonfirmasi larangan tersebut pada Evelyn. Mereka tidak diperkenankan berkomunikasi selama Evelyn dikarantina.
"Dan bagaimana sikap dari anak didik kami, kami juga belum tahu, karena kan sejak awal dikarantina sampai saat ini kami juga tidak bisa berkomunikasi dengan anak tersebut," ujarnya.
Slamet menambahkan, sejak dulu tidak pernah ada larangan hijab dalam program paskibraka. Banyak paskibraka yang selama ini menggunakan jilbab saat menjalankan tugasnya.
Baca Juga: Jual Rokok Eceran Dilarang, Penjual di Yogyakarta Khawatir Kehilangan Pelanggan
Namun pihak sekolah tidak akan mempermasalahkan bila Evelyn memilih membuka hijab. Sebab hal itu terkait dengan religi masing-masing.
"Ya monggo, kalau misalnya si anak itu mau mengikhlaskan diri untuk lepas jilbab ya kami tidak bisa memaksa untuk mempertahankan tetap mengenakan jilbab, tapi misalnya anaknya itu merasa terpaksa ya alangkah baiknya kami meminta kepada pemerintah atau pihak pihak terkait agar anak itu tetap pakai, biarlah mereka berjilbab karena itu hak mereka," tandasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Banjir Merenggut Sawah dan Rumah, Mahasiswa Sumatera dan Aceh di Jogja Berjuang Bertahan Hidup
-
3.000 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Nataru, Siagakan 20 Pos Operasi Lilin Progo 2025
-
Lewat Jalan Sehat, BRI Group Himpun Dana Kemanusiaan untuk Pemulihan Sumatra
-
4 Link Saldo DANA Kaget Bisa Bikin Wisata Akhir Tahun Makin Cuan!
-
Punggung Ibu, Punggung Keluarga: Kisah Buruh Gendong Menggendong Asa di Jantung Pasar Beringharjo