SuaraJogja.id - Raut sumringah terlihat dari wajah Satrio Dimas setelah tim penggerak lingkungan Maggot Ndalem Sawo yang dikelolanya masuk sebagai finalis Sayembara Aksi Jaga Bumi yang digelar oleh Askara Nusantara dari Kitabisa.
Tim penggerak di bidang lingkungan yang dikelola Satrio Dimas dkk itu merupakansatu diantara empat tim penggerak lainnya yang lolos ke tahap 2 finalis program yang digagas Kitabisa tersebut.
Satrio mengungkapkan tim penggerak lingkungan bernama Maggot Ndalem Sawo yang dikelolanya bersama warga Kampung Cokrodiningrat, Kota Jogja bermula ketika ia melakukan KKN di wilayah tersebut.
Ketika itu ia mendapati adanya rumah kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah.
Baca Juga: Kabupaten/Kota Minta Tambahan Kuota, Sekda DIY Sebut Masalah Sampah Tak Rampung
"Jadi waktu itu tahun 2022 waktu saya KKN itu ada satu rumah kosong di Cokrodingratan itu jadi tempat pembuangan sampah warga. Kami mulanya bantu bersih-bersih di situ, kemudian tergerak bersama Pak Agung yang kemudian menempati rumah tersebut, disulaplah rumah yang tadinya jadi tempat buang sampah jadi tempat mengelola sampah," jelasnya di Aula Bambu Dome WeLoveYouth di Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Minggu (18/8/2024).
Dari mulanya sampah dikelola sebagai kompos, di kemudian hari upaya pengelolaan sampah yang lebih sistematis berkembang untuk budidaya maggot. Hal itu seiring juga ketika Jogja mengalami kondisi darurat sampah pascaditutupnya TPST Piyungan.
"Itu tahun 2023 kami kemudian bersama Pak Agung di rumah kosong yang kemudian jadi tempat tinggalnya dan disulap untuk pengelolaan sampah, berkembang mengelola sampah dari sekadar kompos kemudian budidaya maggot," terangnya.
Untuk membudidayakan maggot itu, ia dan tim yang kemudian dinamai Maggot Ndalem Sawo melakukan edukasi kepada warga sekitar agar membuang sampah organik ke tempat pengelolaan sampah yang dikelolanya.
Mulanya agak kesulitan untuk menggiring warga di Cokrodiningratan agar memilah sampah organik lalu dikirim ke Maggot Ndalem Sawo. Tapi melalui edukasi selama satu bulan, kesadaran warga mulai timbul.
Baca Juga: Damkarmat Kota Yogyakarta Tangani 49 Kasus Kebakaran Hingga Juni 2024
"Jadi warga kan ada yang buang ke depo setelah didedukasi kemudian rutin memilah lalu buang sampah organiknya ke kami. Sampah-sampah itu kemudian diolah sedemikian rupa untuk pakan maggot. Maggotnya kemudian diberika ke warga lagi untuk pakan ternak hingga untuk praktik edukasi pengelolaan sampah," ungkapnya.
Pengelolaan sampah yang berupa budidaya maggot di Cokrodingratan belakangan bisa dikembangkan lagi menjadi sarana wisata edukasi. Rumah Maggot Ndalem Sawo dimasukkan sebagai salah satu paket wisata di lingkungan desa wisata Cokrodiningratan.
"Sekarang ini pengelolaan sampah yang dikelola Maggot Ndalem Sawo selain jadi sarana untuk mengelola sampah juga jadi wisata edukasi satu paket perjalanan bagi yang berkunjung berwisata ke desa wisata Cokrodiningratan," imbuhnya.
Satrio menyebut keikutsertaannya di program Sayembara Aksi Jaga Bumi tersebut mulanya sekadar iseng. Ia pun tak menyangka timnya menjadi salah satu yang terpilih sebagai finalis.
"program ini positif sekali karena kami dapat wawasan lebih banyak tentang lingkungan dan pengelolaan sampah. Selain itu kami juga bisa memperluas jejaring dari relasi yang terlibat dalam program tersebut," katanya.
Sementara itu CEO Kitabisa Vikra Ijas menyebut sayembara aksi jaga bumi yang digelar di Jogja merupakan kali ketiga dari sebelumnya ada di Bandung dan Pekanbaru.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemkab Bantul Godok Pengelolaan Agrowisata Bukit Dermo, Ini 3 Opsinya
-
Bahas Sampah Jogja dan Masalah Lingkungan, Pratikno dan Tito Kurniawan Hadiri Bulaksumur Roundtable Forum
-
Kurangi Beban TPA Piyungan, Organikkan Jogja Ajak Warga Olah Sampah dari Rumah
-
Sampah Organik Mendominasi, Kadar Air RDF Hasil Pengolahan Sampah Kota Jogja Terlalu Tinggi
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan