SuaraJogja.id - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB akhinya memberikan surat rekomendasi kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih dan Joko Prawoto untuk kontestasi Pilkada 2024 November mendatang.
Ketua DPC PKB Gunungkidul, Sutiyo ketika dikonfirmasi membenarkan adanya rekomendasi tersebut. Namun sampai saat ini dia belum melihat asli rekomendasi tersebut karena saat ini masih berada di tangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
"Kabarnya iya, tetapi masih di tangan DPW, saya sendiri isinya nggak ngerti," ujar dia, Jumat (24/8/2024).
Dia membenarkan jika berdasarkan surat rekomendasi yang beredar di media sosial adalah Endah-Joko dan itu memang rekomendasi dari DPP dan kini dibawa DPW. Dan dia sendiri belum melihat wujud asli surat rekomendasi tersebut bahkan dia hanya melihat dari media sosial.
Baca Juga: Kelas Diliburkan, UGM Persilakan Mahasiswa Turun ke Jalan Gelar Aksi Demo Revisi UU Pilkada
Meski demikian, dia belum akan segera berkoordinasi dengan PDI Perjuangan jika belum menerima rekomendasi yang asli tersebut. Karena rekomendasi asli tersebut bakal dia bawa ketika mendaftarkan calon ke KPU.
"Yang mana rekom asli itu yang bawa saya ketika mendaftarkan ke KPU," tambahnya.
Sutiyo menegaskan jika keputusan tersebut belum tentu final karena sampai saat ini dirinya belum bisa berkomunikasi dengan DPW PKB. Sampai saat ini DPW belum merespon telepon yang dia tunjukkan ke DPW.
Setia juga menambahkan dengan rekomendasi DPT PKB kepada Endah dan Joko maka saat ini mereka sudah tidak bersama lagi dengan atau sunaryanto. Dan jika melihat rekomendasi tersebut maka PKB memang meninggalkan Bupati saat ini.
" ya kalau kita melihat rekomnya seperti itu tenty saja meninggalkan petahana,"tambah Sutiyo.
Baca Juga: Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Tekankan TNI/Polri dan ASN Jaga Netralitas Pilkada
Setia mengatakan pengennya dia mengajak semua parpol untuk bergabung untuk membentuk koalisi gemuk. Namun semua itu bergantung kepada masing-masing calon Apakah mampu atau tidak mengkondisikan dengan partai politik yang lain.
Terpisah, Endah Subekti Kuntariningsih mengakui dirinya juga menerima rekomendasi dari PKB bahkan rekomendasi tersebut sudah ada sejak tanggal 11 Agustus 2024 yang lalu. Di mana saat itu dirinya sudah berada di DPP PKB untuk mengambil rekomendasi.
"Sudah ada sejak tanggal. 11, resmi PDIP dan PKB, sejak tanggal 11 kita di DPP PKB kemudian rekomendasinya itu kemudian atas persetejuan tidak segera kita rilis saat itu. Sehingga baru kita rilis saat ini," tambahnya.
Endah mengakui sebelum mendapatkan sudah mengikuti proses feed and proper test dan diselenggarakan oleh DPP PKB. Dia sudah diundang oleh DPW PKB kemudian DPP PKB pengelola politik jamaah PWNU di dan juga ketua PWNU DIY.
Saat ini dirinya memang masih menunggu keputusan dari Partai Golkar namun dia sedikit membocorkan jika surat rekomendasi dari partai pohon beringin tersebut tetap sama, yaitu tanggalnya. Jika Partai Golkar bergabung maka nantinya kekuatan mereka mencapai 20 kursi.
"Itu sudah lebih dari Cukup," tambahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tinggalkan PKB, Ketua DPC Partai Demokrat Akhirnya Pilih Dampingi Calon dari PDI Perjuangan Bantul
-
Muhammadiyah Sebut Revisi UU Pilkada Bentuk Disharmonisasi DPR
-
PDI Perjuangan Gunungkidul Klaim Koalisi Usai Dapat Rekomendasi, PKB Menepis Karena Masih Dinamis
-
Tanggapi Upaya Perlawanan DPR atas Putusan MK, Fakultas Fisipol UGM Kecam Segala Bentuk Manipulasi Konstitusional
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global