SuaraJogja.id - Program desentralisasi sampah di Yogyakarta sudah berjalan empat bulan terakhir. Pengelolaan sampah di masing-masing kabupaten/kota pun diklaim berjalan untuk mengurangi volume sampah.
Namun hingga saat ini timbunan sampah masih saja terlihat di berbagai depo dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Sejumlah warga Kota Yogyakarta pun masih saja mengalami kesulitan membuang sampah.
Sebut saja Joseph, warga Baciro yang masih saja mengalami kesulitan dalam membuang sampah. Dia seringkali dimintai KTP hanya untuk membuang sampah.
"Peraturannya terus berubah-ubah. Warga yang buang diminta bawa KTP, makin membuat antrian pembuangan sampah makin panjang karena harus dicap. Padahal sebelumnya tinggal buang ke depo," paparnya
Baca Juga: Inspirasi Kampung Gemblakan Atas: Panen Rupiah dari Pohon Jambu di Depan Rumah
Sebelumnya kebijakan KTP diberlakukan, menurut Joseph, jadwal pembukaan depo juga berubah-ubah. Depo hanya dibuka selama satu jam selama lima hari dalam seminggu.
Belum lagi pemilahan sampah yang akan dibuang. Kebijakan yang terus berubah tersebut membingungkan warga.
"Kami juga diminta bawa kartu khusus untuk bisa membuang sampah kalau tidak ada KTP," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Yanti, warga Ledok Tukangan yang mengaku harus bawa KTP atau kartu khusus untuk membuang sampah. Bila kelupaan membawa keduanya, dia tak bisa membuang sampah di depo dekat rumahnya.
"Untuk bisa buang sampah di [depo argolubang], saya harus punya kartu pembuangan sampah yang sudah didaftarkan sebelumnya. Kalau ternyata kuotanya sudah banyak ya akhirnya tidak bisa buang sampah," ungkapnya.
Baca Juga: Vaksinasi Rabies Hadir Lagi di Kota Yogyakarta, Hewan Terbanyak masih Kucing
Selain kewajiban menunjukkan identitas, perempuan 43 tahun itu mengaku jadwal operasional depo sampah yang mengalami perubahan juga menyusahkannya. Sebagai ibu rumah tangga yang harus menyiapkan anak-anaknya ke sekolah, jadwal pembuangan sampah selama satu jam di pagi hari akhirnya menyulitkannya.
Berita Terkait
-
Peringatan Dini Tsunami di Underpass Bandara YIA, BNPB: Supaya Masyarakat Waspada, Bukan Menakuti
-
Ubah Limbah Jadi Berkah, Inovasi Pengelolaan Sampah Ini Sukses Go International
-
Daftar Lokasi ATM Pecahan Uang Rp20 Ribu di Jakarta dan Yogyakarta
-
Geger! Jasad Bayi Ditemukan di Tumpukan Sampah Tanah Abang, Terbungkus Handuk Pink!
-
Kunjungan Kerja ke BPBD Provinsi DIY, Fikri Faqih Dorong Revisi UU Penanggulangan Bencana
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Blusukan di Solo, Gibran Puji Gerak Cepat Wali Kota Solo Tangani Keluhan
-
Didampingi Respati Ardi, Ini Momen Gibran Pulang Kampung dan Bagi-bagi Sembako
-
Calon Pemain Timnas Indonesia Tristan Gooijer: Langit Adalah Batasnya!
-
Peran Besar Asisten Liverpool untuk Calon Pemain Timnas Indonesia Tristan Gooijer
-
Jay Idzes Yakin Lolos dari Zona Kutukan Liga Italia, Nasibnya Ikut Dipertaruhkan
Terkini
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green
-
Waspada Lonjakan Sampah Lebaran, Yogyakarta Siapkan Jurus Ampuh Ini
-
Libur Lebaran Tetap di Jogja? Ini Strategi Dinas Pariwisata Agar Wisatawan Betah
-
Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah
-
Tiket Ludes, Yogyakarta Diserbu Pemudik: KA Java Priority Jadi Primadona