SuaraJogja.id - Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan Sukamto berkomitmen untuk mengawal peraturan daerah (Perda) tentang pesantren. Mereka menilai pondok pesantren (ponpes) punya peranan penting dalam pembentukan karakter anak.
Hal itu disampaikan Calon Bupati Petahana Kustini Sri Purnomo saat turun bawah (Turba) ke majelis wakil cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Godean, Senin (16/9/2024) malam.
"Untuk kemajuan pesantren di Sleman, saya dan pak Sukamto berkomitmen untuk mengawal perda pesantren. Ini komitmen yang sudah kita sepakati dengan tim komunikasi politik (TKP) dari PCNU Sleman," kata Kustini.
Kustini menilai bahwa pondok pesantren memang mempunyai peranan penting di kehidupan masyarakat. Terkhusus dalam pembentukan karakter anak-anak melalui pendidikan agama.
Selain mengawal terbentuknya perda pesantren, Kustini bilang bakal memastikan untuk mengalokasikan anggaran khusus dalam rancangan kerja perangkat daerah (RKPD). Jika memang kembali dipercaya masyarakat untuk kembali memimpin Bumi Sembada.
"Pondok pesantren di Sleman ini jumlahnya banyak dan sudah seharusnya mendapatkan perhatian yang sama dengan tempat pendidikan formal, dan kita akan alokasikan anggaran khusus pesantren nantinya," ujarnya.
"Insyallah ini bukan hanya komitmen untuk NU tapi juga untuk mencetak generasi bangsa yang unggul dengan dasar iman yang kuat," imbuhnya.
Sementara itu, Sukamto menegaskan bahwa 'Pesantren Juara' merupakan salah satu program pioritas yang diusungnya. Dalam program itu sudah mencangkup pembangunan dan renovasi fasilitas pesantren.
"Ada pengembangan SDM dan kurikulum pesantren, pelatihan dan pengembangan usaha serta apresiasi untuk pesantren yang berpretasi untuk menciptakan daya saing yang positif," ucap Sukamto.
Baca Juga: Bawaslu Bantul Sosialisasikan Larangan Kampanye: Aparatur Desa Wajib Netral
Berita Terkait
-
Lurah di Yogyakarta Tak Netral saat Pilkada 2024?, Melanggar Siap-siap Dipecat
-
Tiga Cawabup Gunungkidul Sepakati Ajakan Gereja Katolik, Pilkada Bisa Perbaiki Demokrasi
-
KPU Bantul Tegas, Petugas KPPS Wajib Sehat dan Netral untuk Pilkada 2024
-
Joko-Rony Siap Rebut Hati Rakyat Bantul, Dukungan 17 Elemen Masyarakat Jadi Modal Awal
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Waspada, Hujan Lebat, Angin Kencang, Hingga Hujan Es Ancam DIY Mulai Oktober 2025
-
Maxride di Yogyakarta Makin Merajalela: Dishub Saling Lempar Tanggung Jawab
-
Korupsi Dana Hibah Pariwisata di Sleman: ARPI Desak Kejaksaan Usut Tuntas hingga Akar-Akarnya
-
Perdana Arie Veriasa Ditangkap Polda DIY, BEM KM UNY Tuntut Pembebasan, Ini Alasannya
-
Dulu Terjerat JI, Kini Keliling Jualan Mi Ayam: Perjalanan Penuh Lika-Liku Warjono Mencari Jalan Lurus