SuaraJogja.id - Sejak resmi bergabung dengan Partai Gerindra pada Agustus lalu, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo yang tak lain merupakan cucu Sri Sultan HB X menggelar safari pertemuan dengan pengurus di DIY. Salah satunya berdiskusi dengan pengurus DPC dan anggota DPRD dari Partai Gerindra Kota Jogja di Angkringan Lik Man, Senin (16/9/2024) malam.
Pertemuan yang berlangsung di pelataran Pasar Kranggan ini menjadi ajang tukar gagasan secara santai. Mas Marrel tiba di lokasi dengan mengendarai sepeda motor, mengenakan hoodie putih bertuliskan “Gerindra”.
Sejumlah anggota DPRD Kota Jogja hadir dalam pertemuan tersebut. Di antaranya, RM Sinarbiyatnujanat, Marwoto Hadi, Ririk Banowati, dan Krisnadi Setyawan. Selain itu, pertemuan juga dihadiri Sekretaris DPD Gerindra DIY Nur Subiyantoro serta pengurus DPC Gerindra Kota Jogja, antara lain M. Iqbal Hardian dan Tugiyono.
Topik yang menjadi bahan diskusi pada malam itu, antara lain tentang penguatan mesin partai, regenerasi kader, serta strategi jangka panjang untuk memajukan partai dan Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Petugasnya Dirampok, Pos Damkar Godean Ditutup Sementara, Pelayanan Dialihkan ke Mako Induk
"Saya sepakat dengan Mas Marrel bahwa ruang diskusi tidak harus selalu di tempat formal. Ini justru memudahkan kita untuk bertukar pikiran secara lebih terbuka," kata Sinarbiyatnujanat, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Jogja.
Menurutnya, kehadiran Mas Marrel memberikan energi baru bagi keluarga besar Partai Gerindra, terutama dengan latar belakangnya sebagai cucu Ngarsa Dalem, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
"Mas Marrel ini, cucu dari Ngarsa Dalem, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang mana tentu sesuai dengan arahan Pak Prabowo, Gerindra tidak boleh jauh-jauh dari Keraton. Ini saya kira menjadi salah satu bentuk gambaran bahwa Gerindra dekat dengan Keraton," jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga melihat bahwa kehadiran Mas Marrel sebagai figur anak muda, generasi milenial, dan Gen Z bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi Gerindra dalam menarik minat anak-anak muda untuk terjun ke politik.
Selain itu, Sinarbiyatnujanat juga menyoroti gaya Mas Marrel yang merakyat dan tidak elitis meskipun memiliki latar belakang keluarga Keraton.
Baca Juga: Kronologi Petugas Damkar Godean Sleman Dirampok 6 Orang Usai Jebakan Laporan Palsu
"Mas Marrel ini sosok muda yang memberikan contoh bagi kita semua. Beliau cucu Raja, tapi tidak terkesan elitis. Beliau terkesan merakyat, nyaman berkomunikasi baik dengan pengurus partai maupun masyarakat umum. Duduk lesehan, makan nasi kucing di angkringan bersama kita," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Diskusi Arra Si Bocah Viral dan Ayahnya soal Pernikahan Bikin Heboh: Netizen Sebut Tak Sesuai Usia
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
-
Terbaru! Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Jogja Lebaran 2025 Mulai Rp180 Ribuan
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
Pilihan
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
-
Mobil China Masuk Indonesia, Bos Toyota-Astra Motor: Persaingannya Semakin Brutal
-
Eks Pelatih Timnas Indonesia Ingatkan Patrick Kluivert: Jangan Tiru Belanda
Terkini
-
Waspada Lonjakan Sampah Lebaran, Yogyakarta Siapkan Jurus Ampuh Ini
-
Libur Lebaran Tetap di Jogja? Ini Strategi Dinas Pariwisata Agar Wisatawan Betah
-
Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah
-
Tiket Ludes, Yogyakarta Diserbu Pemudik: KA Java Priority Jadi Primadona
-
Hasto Wardoyo Jamin Takbir Keliling Tak Ganggu Lalu Lintas Jogja, Tapi Ada Syaratnya