SuaraJogja.id - Kawasan Bong Suwung akhirnya bersih dari bangunan warga. Lebih dari 400 petugas dari PT KAI yang dibantu TNI, Polri, Satpol PP, PLN dan Damkar bersama warga sekitar membongkar bangunan-bangunan liar tersebut. Bahkan satu ekskavator diturunkan untuk merobohkan bangunan permanen di kawasan emplasemen Stasiun Yogyakarta tersebut.
"Sampah dari bangunan sterilisasi ini nanti dikirim ke Karanganyar agar tidak menambah sampah di Jogja," ujar EVP Daop 6 Yogyakarta, Bambang Respationo disela sterilisasi di Stasiun Yogyakarta, Kamis (3/10/2024).
Menurut Bambang, petugas sengaja membantu warga menyelesaikan pembongkaran 75 bangunan mereka. Sebab PT KAI sudah memberikan batas waktu pembongkaran bangunan dalam program sterilisasi tersebut pada Rabu (2/10/2024) kemarin.
Sterilisasi area Bong Suwung merupakan komitmen KAI Daop 6 untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api (KA) di jalur rel KA. Apalagi kondisi di Bong Suwung sangat rawan kecelakaan karena frekuensi dan kecepatan KA yang semakin bertambah saat ini.
Baca Juga: Pembongkaran Kelar 90 Persen, Sebanyak 33 Warga Bong Suwung Belum Punya Tempat Tinggal Pengganti
Area Bong Suwung yang masih berada di emplasemen Stasiun Yogyakarta juga merupakan area yang banyak aktivitas langsiran KA. Dengan dilakukannya sterilisasi ia berharap juga akan memberikan ruang yang lebih untuk kegiatan operasional KA.
"Kondisi di bong suwung juga membahayakan keselamatan warga yang bermukim di sini," jelasnya.
Setelah sterilisasi, lanjut Bambang, Daop 6 Yogyakarta juga akan melakukan pemekaran emplasemen. Jarak antar rel dapat diperlebar dan memungkinkan pengembangan peron stasiun.
Pengembangan peron stasiun diharapkan akan mengurangi penumpukan penumpang Stasiun Yogyakarta yang terus bertambah dan meningkatkan faktor keselamatan ketika penumpang menunggu di peron.
"Kami berharap kawasan ini menjadi lebih baik lagi sehingga dapat mempercantik pintu masuk Kota Yogyakarta," ungkapnya.
Baca Juga: Setelah Bong Suwung, KAI Bakal Sterilisasi Kawasan Emplasement di Daop 6
Sementara salah seorang warga, Sumiati mengaku tak mempermasalahkan pembongkaran tersebut. Dia yang sudah berjualan di kawasan tersebut sejak 1983 merasa tidak berhak menempati kawasan yang bukan milik mereka.
Berita Terkait
-
Ratusan Ribu Pemudik Diprediksi Bakal Kembali ke Jakarta Pakai Kereta, Masuk Berkala hingga 11 April
-
Mau Mudik Bareng Hewan Kesayangan? KAI Tawarkan Layanan Kargo Diskon 40 Persen
-
PT KAI Datangkan 12 Unit Kereta Baru untuk Perkuat KA Pariaman Ekspres
-
Viral Pasar Tanah Abang Diklaim Makin Sepi Pengunjung, Gegara Parkir Liar dan Premanisme?
-
Bantaran Rel Kereta Api Gang Royal Digunakan sebagai Bisnis Esek-esek, PT KAI Sinyalir Ada Keterlibatan Warga
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik
-
BMKG Minta Warga Yogyakarta Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Tiga Hari ke Depan
-
Berencana Balik Lebaran Lewat Tol Tamanmartani, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya