SuaraJogja.id - Beragam acara banyak digelar di Yogyakarta beberapa waktu terakhir, mulai seni, olahraga hingga yang terakhir pelaksanaan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) dalam rangka peringatan HUT ke 268 Kota Yogyakarta. Tak hanya mendatangkan wisatawan, acara-acara besar tersebut meninggalkan lonjakan tumpukan sampah yang cukup tinggi.
Seperti yang terlihat di kawasan Tugu Yogyakarta, Selasa (8/10/2024) pagi. Sampah-sampah sisa dari WJNC masih saja berserakan meski petugas sudah banyak membersihkan sejak malam sebelumnya.
Dengan adanya permasalahan ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY pun meminta kabupaten/kota bertanggungjawab secara penuh dalam menangani sampah yang dihasilkan. Jangan sampai penyelenggara lalai dalam mengelola sampah.
"Pasti [sampah] harus dikelola kabupaten/kota, kita akan pastikan melakukan monev [monitoring dan evaluasi]. Misalnya [acara kabupaten/kota] dikerjasamakan dengan EO kan, mereka harus menyelesaikan, apakah dibuang sembarangan atau memang diolah beneran," ungkap Kepala Balai Persampahan DLHK DIY, Aris Prasena di Yogyakarta, Selasa siang.
Menurut Aris, kabupaten/kota diminta memastikan EO atau penyelenggara acara menyelesaikan masalah sampah dengan kaidah yang sesuai. Contohnya dalam penyelenggaraan WJNC, Pemkot mengklaim sudah mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi lonjakan volume sampah akibat event besar tersebut.
"Sudah ada komitmen bahwa kota tidak menjadikan kondisinya luar biasa. Artinya, kapasitas fasilitas pengolahan sampah di kota Yogyakarta masih mampu menampung tambahan volume sampah yang dihasilkan dari WJNC. Sampai saat ini tidak ada permintaan untuk melakukan evakuasi sampah ke TPA Piyungan secara darurat," tandasnya.
Meski Kota Jogja mengklaim bisa mengolah sampah, lanjut Aris, DLHK tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinya kondisi darurat. Apalagi saat musim penghujan.
"Tapi kalau yang seperti event-event yang Senin itu sudah, kota sudah koordinasikan dan kalau tidak ada istilahnya evakuasi atau yang cukup darurat atau ekstrim, tambahan timbulan sampahnya pasti ada seperti terlihat, jadi boleh dikatakan bisa di-handle oleh fasilitas pengolahan dan sudah dilakukan penyiapan oleh teman-teman dari kota," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Target Terlampaui? Sleman Sudah Diserbu Hampir 5 Juta Wisatawan di Tahun 2024
Berita Terkait
-
Aksi Tumpuk Sampah di Praha Bikin Heboh, Ajak Warga Peduli Limbah Tekstil
-
Janji Bikin Pulau Sampah di Kepulauan Seribu, Pramono: Sampah di Jakarta Tak Bisa Lagi Ditaruh di Bantar Gebang
-
RK Mau Ubah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bongkahan, Bisa Jadi Pengganti Batako
-
Cek Fakta: Benarkah Medan Kota Paling Kotor di Indonesia?
-
Hana Bank dan KTO Jalin Kerja Sama, Bidik Wisatawan Indonesia
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
Terkini
-
Tanah Kasultanan Berstatus HGB, Sri Sultan HB X Angkat Bicara Soal Gugatan ke PT KAI
-
Gegara Emak-emak, KA Kahuripan Terlambat Berangkat di Stasiun Lempuyangan
-
Kasus Anjing Gigit Warga di Cangkringan Berakhir Damai, Korban Terima Tali Asih
-
Bawaslu Yogyakarta Surati Tiga Paslon Terkait Pelanggaran Ribuan APK
-
Perahu Terbalik Digulung Ombak, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Pantai Watulumbung Gunungkidul