SuaraJogja.id - Sebanyakan 26 orang terjaring operasi sidak di kawasan tanpa rokok di Kulon Progo. Dari jumlah itu tiga orang diketahui masih duduk di bangku sekolah atau pelajar.
Kepala Bidang Penegakan Perda, R. Agus Suprihanta, menuturkan operasi sidak ini berlangsung dari tanggal 24-27 Oktober 2024. Sebanyak 26 pelanggar itu dengan rincian 24 orang merokok dan 2 orang menjual produk tembakau di kawasan tanpa rokok.
"Sebanyak 26 pelanggar terjaring, terdiri dari 24 perokok dan 2 penjual di area KTR," ujar Agus, Jumat (1/11/2024).
Agus merinci lokasi terbanyak pelanggaran adalah di area bermain anak dan fasilitas olahraga dengan 11 pelanggar. Kemudian ada fasilitas kesehatan 5 pelanggar, tempat kerja 5 pelanggar, tempat umum 2 pelanggar, dan tempat ibadah 1 pelanggar.
Selain itu, terdapat 2 penjual rokok yang ditemukan di area KTR. Dari data yang dihimpun, usia para pelanggar berkisar antara 18 hingga 60 tahun, dengan latar belakang mulai dari pelajar, pegawai negeri sipil (PNS), guru harian lepas, karyawan swasta, hingga pengemudi ojek online.
"Sebanyak 23 dari 26 pelanggar akan diproses dalam sidang tindak pidana ringan," ucapnya.
Sementara itu, tiga pelanggar yang berstatus pelajar ditemukan merokok di area Alun-alun Wates akan dibina oleh Satpol PP. Mereka diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Satpol PP juga berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk tindak lanjut pembinaan. Bukan tidak mungkin operasi KTR itu akan diperluas lagi cakupannya.
"Ke depannya, cakupan operasi akan diperluas, termasuk di angkutan umum, dengan menggandeng Dinas Perhubungan dan Polres," tandasnya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Surat Suara Pilkada 2024 Tiba di Kulon Progo, Dijaga Ketat Polisi
Satuan Tugas Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Kabupaten Kulon Progo terus berkomitmen untuk terus melanjutkan Operasi Sidak KTR hingga Februari 2025. Guna menekan angka pelanggaran di kawasan tanpa rokok.
Mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014, Satgas KTR Kulon Progo bersama Satpol PP Kulon Progo melaksanakan operasi penindakan terhadap masyarakat yang melanggar ketentuan di kawasan tanpa rokok.
Ketua Pelaksana Satgas KTR, Sri Budi Utami, mengatakan sejumlah aktivitas terkait rokok memang tidak diperbolehkan.
"Satgas KTR bertugas menindak pelanggaran berupa aktivitas merokok, penjualan, iklan, serta promosi produk tembakau di kawasan tanpa rokok," ujar Sri Budi.
Berita Terkait
-
Kasus Gondongan Meningkat, Dinkes Kulon Progo Lakukan Hal Ini
-
Lebih Murah dan Kreatif, Inovasi Canthing Kertas Dongkrak Daya Saing Batik Kulon Progo
-
Langgar Aturan, Bawaslu Tertibkan Lebih dari 2000 APK dari Tiga Paslon Pilkada Kulon Progo
-
Kulon Progo Siap, Seluruh TPS sudah Punya Calon Pengawas Pilkada 2024
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Bukan Cuma Sound Horeg, Ini 5 Kesamaan Indonesia dan India yang Bikin Kamu Terkejut
-
Prediksi IHSG Hari Ini Usai Pelemahan Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
Terkini
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman