Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 06 November 2024 | 11:50 WIB
ilustrasi kawasan Tugu Jogja

SuaraJogja.id - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ibrahim menyebut pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan III-2024 mencapai 5,05 persen year-on-year (yoy), lebih tinggi dari angka nasional sebesar 4,95 persen.

"Ekonomi DIY mencatatkan pertumbuhan tertinggi di wilayah Jawa dan lebih tinggi dari nasional yang masing-masing tumbuh 4,92 persen (yoy) dan 4,95 persen (yoy)," kata Ibrahim dalam keterangannya, di Yogyakarta, Rabu.

Pertumbuhan ekonomi tersebut juga meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,95 persen (yoy).

Ibrahim menuturkan pertumbuhan ekonomi DIY didorong oleh lapangan usaha industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.

Baca Juga: Pemerintah Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ekonom UGM: Ambisius

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke DIY seiring periode libur sekolah dan pelaksanaan kampanye dalam rangka pilkada, menurut dia, turut memicu pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan yang lebih tinggi.

"Utamanya pada industri makanan dan minuman dan lapangan usaha perdagangan," ujar dia lagi.

Hal tersebut, kata Ibrahim, tercermin dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) triwulan III-2024 sebesar 32,08 persen yang meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 28,54 persen.

Selain itu, lapangan usaha konstruksi juga tumbuh sejalan dengan masih berlangsungnya pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Tol Jogja-Solo, Tol Jogja-Bawen, dan proyek strategis daerah Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

"Namun, pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan oleh lapangan usaha pertanian yang menurun karena berakhirnya masa
panen raya tanaman pangan dan mulai mempersiapkan masuknya masa tanam," kata dia.

Baca Juga: Sebagian Gugatan UU Ciptaker Dikabulkan, Buruh Tuntut Hal Ini ke Pemda DIY

Dari sisi permintaan, Ibrahim menyebut kinerja investasi tumbuh meningkat sejalan dengan pertumbuhan lapangan usaha konstruksi.

Load More