SuaraJogja.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bantul Agus Budiraharja menyatakan bahwa penanganan dampak abrasi atau pengikisan daratan akibat gelombang di daerah pesisir pantai selatan wilayah ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah setempat.
Agus Budiraharja dalam keterangannya usai meninjau dampak abrasi pantai selatan di Bantul, Rabu, mengatakan banyak lahan pesisir yang dulunya dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat, kini mulai hilang akibat abrasi yang terus terjadi.
"Kondisi ini menjadi perhatian serius, karena wilayah pesisir merupakan salah satu kawasan strategis untuk pariwisata dan aktivitas ekonomi lokal yang bergantung pada kelestarian lingkungan pesisir," katanya.
Agus mengatakan penanganan dan penataan kawasan pantai selatan harus mempertimbangkan potensi-potensi abrasi, mengingat pantai selatan Bantul tersebut memiliki ciri-ciri yang khas terkait gelombang, angin, dan pantai yang ada.
Baca Juga: Tragis, Petani Bantul Tewas Terkena Sabit Sendiri Saat Cari Rumput
"Selain itu, itu kita juga harus mengidentifikasi bagaimana pola angin dan gelombang, sehingga kita dapat memperkirakan jarak aman untuk membangun fasilitas pelayanan masyarakat bagi pengembangan pariwisata dan potensi perikanan," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan kunjungan ke pantai selatan, daerah yang mengalami dampak abrasi parah adalah wilayah Pantai Kuwaru dan Pantai Cangkring, di wilayah Kuwaru dampak abrasi mencapai 300 meter dari bibir pantai.
"Saya berharap hasil dari survei ini dapat menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan yang komprehensif dan berkelanjutan, sehingga Pemerintah Kabupaten Bantul dapat membangun fasilitas-fasilitas yang terintegrasi," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Sekda melihat kondisi pesisir pantai yang terkena abrasi parah, yang tidak hanya mengancam keberlanjutan lingkungan alam, tetapi juga mata pencaharian masyarakat pesisir.
Dia mengatakan Pemkab Bantul berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemulihan dan perlindungan wilayah pesisir demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan pantai selatan.
Baca Juga: Detik-detik Rumah Kayu Roboh Timpa Pasutri di Bantul, 1 Tewas
Berita Terkait
-
Pohon dan Tiang Listrik Bebas APK, Bawaslu Bantul Tertibkan Alat Peraga Kampanye
-
Tiga Paslon Bertarung, 1.487 Pengawas TPS Pilbup Bantul Diterjunkan
-
Jogja Dua Kali Diguncang Gempa dalam Sehari, Begini Penjelasan BMKG
-
Jogja Kembali Diguncang Gempa Hanya Selang Empat Jam dari yang Pertama, Pusatnya di Bantul
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
Terkini
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha