SuaraJogja.id - Kepolisian Sektor Galur bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menebar ribuan bibit ikan nila di Nepi, Kalurahan Kranggan, dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan mencegah stunting di wilayah itu.
Kapolsek Galur AKP Budi Fendi Timur Wanto di Kulon Progo, Senin, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat dan upaya meningkatkan asupan gizi melalui sumber protein yang terjangkau.
“Melalui gerakan tebar bibit ikan ini, kami tidak hanya ingin mendukung ketahanan pangan, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dengan hasil panen ikan nila ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan protein keluarga mereka secara mandiri. Selain itu, langkah ini juga mendukung upaya pencegahan stunting yang masih menjadi tantangan di wilayah Galur,” kata AKP Budi Fendi.
Ia juga mengatakan, program ini merupakan wujud sinergi antara Polri dan pemerintah daerah untuk mendukung program Ketahanan Pangan Nasional serta implementasi Asta Cita Presiden RI.
Sebanyak 3.000 ekor bibit ikan nila dengan berat total 75 kilogram dan 100 ekor indukan nila seberat 40 kilogram dilepas ke kolam dan rawa-rawa di area tersebut. Penebaran ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem perikanan yang berkelanjutan dan menghasilkan hasil tangkapan yang melimpah untuk masyarakat sekitar.
"Dengan ketersediaan ikan nila, masyarakat setempat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan protein keluarga, yang merupakan salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat, sekaligus mencegah stunting pada anak-anak," katanya.
Budi juga mengatakan program ini juga menjadi upaya untuk mengedukasi masyarakat agar semakin menyadari pentingnya protein hewani dalam pola makan sehari-hari.
"Dalam jangka panjang, kegiatan ini diharapkan dapat membantu menekan angka stunting di wilayah Kulon Progo, yang masih menjadi perhatian utama pemerintah daerah," katanya.
Selain menebar bibit ikan, Kapolsek Galur dan Dinas Kelautan dan Perikanan juga mendorong masyarakat setempat untuk membudidayakan ikan nila di kolam-kolam kecil di sekitar rumah mereka. Dengan memanfaatkan lahan terbatas, warga dapat memiliki akses berkelanjutan terhadap ikan nila sebagai sumber protein sekaligus menambah penghasilan keluarga.
Baca Juga: Singgung Persoalan Bullying di Lingkungan Pendidikan, Mendikdasmen Siapkan Tugas Baru untuk Guru
“Selain menyediakan ikan untuk konsumsi sendiri, kami berharap warga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari cara budidaya ikan secara mandiri. Hal ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi mereka yang ingin menjual hasil panennya di pasar lokal,” kata AKP Budi.
Dinas Kelautan dan Perikanan juga memberikan pelatihan singkat kepada warga tentang teknik dasar budidaya ikan nila, termasuk cara merawat kolam, pemberian pakan yang tepat, dan menjaga kualitas air. Dukungan ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan program, sehingga warga tidak hanya menerima bibit ikan tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola budidaya ikan secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Trenggono mengapresiasi kolaborasi dengan Polsek Galur. Program seperti ini adalah langkah konkret dalam membangun ketahanan pangan di sektor perikanan, khususnya di wilayah pedesaan.
“Ketersediaan sumber protein seperti ikan nila sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya program ini, kami berharap Kulon Progo dapat menjadi contoh daerah yang sukses dalam mengintegrasikan program ketahanan pangan dan upaya peningkatan gizi masyarakat,” kata Trenggono.
Ke depan, Dinas Kelautan dan Perikanan juga berencana untuk memperluas program serupa ke desa-desa lain di Kulon Progo. Tidak hanya bibit ikan nila, jenis ikan lainnya seperti lele dan gurame juga akan dipertimbangkan untuk dibudidayakan sesuai kebutuhan dan potensi daerah masing-masing.
Kolaborasi antara Polres Kulon Progo dan Dinas Kelautan dan Perikanan ini membuktikan pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama.
"Gerakan ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga mendorong solidaritas dan kepedulian terhadap isu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
-
Mengenal Faskho Sengox, 'Mbah Buyut' Sound Horeg yang Melegenda Jauh Sebelum Edi Sound Viral
Terkini
-
Berlanjut, Kejari Sleman Sita Ponsel dan Dokumen Penting Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata
-
Kejati DIY Segera Panggil Saksi Baru Kasus Dugaan Korupsi Internet Diskominfo Sleman
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?
-
Walikota Yogyakarta "Turun Tangan": Parkir Valet Solusi Ampuh Atasi Parkir Liar?