SuaraJogja.id - Menjelang pemungutan suara pilkada, Rabu (27/11/2024) besok, hujan angin yang mengakibatkan sejumlah wilayah tergenang air dan longsor akibat bencana hidrometeorologi masih jadi persoalan yang harus dihadapi. Karenanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY meminta kabupaten/kota untuk melakukan mitigasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan terdampak bencana alam.
"Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten melalui Kapanewon Cangkringan, Kapanewon Pakem, dan kelurahan-kelurahan sekitar Merapi [untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi selama pilkada]," ujar Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi dikutip Selasa (26/11/2024).
Shidqi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan skema khusus pemungutan suara di tengah bencana. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pemindahan TPS ke kawasan yang lebih aman.
Pemindahan TPS dilakukan berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dengan demikian mitigasi bisa dilakukan di daerah-daerah rawan bencana.
Baca Juga: Besok Nyoblos, Sultan HB X dan Keluarga Pilih di TPS Keraton Jogja
Berdasarkan data yang dikumpukan, TPS rawan bencana di Sleman secara topografi berada di lereng Gunung Merapi. Begitu pula di Gunungkidul yang tercatat sejumlah TPS yang rawan bencana biasanya berada di kawasan perbukitan. Sementara di Bantul tercatat ada sektiar 23 TPS yang disebut Bawaslu rawan bencana hidrometeorologi.
"Beberapa TPS di Kali Tengah Lor kami geser ke lokasi yang lebih aman di kelurahan," jelasnya.
KPU DIY mengklaim telah memiliki pengalaman dalam menangani situasi serupa saat Pilkada 2020. Saat itu pelaksanaan pemungutan suara berhasil dilakukan meski tengah pandemi Covid-19 dan ancaman erupsi Gunung Merapi.
"Semua langkah tersebut telah kami persiapkan dengan matang agar pelaksanaan pemilu berjalan lancar meski ada kendala," ungkapnya.
Sementara terkait persiapan logistik pemilu, KPU DIY melaporkan tiga kabupaten telah menerima logistik pemilu pada Senin (25/11/2024). Adapun Kulon Progo dan Kota Yogyakarta dijadwalkan menerima logistik pada Selasa (26/11/2024).
Baca Juga: Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
"Jika ada informasi terkait situasi darurat, skema pemungutan suara di tengah bencana sudah kami siapkan," tutur dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga