SuaraJogja.id - DPRD DIY mendesak Pemda lebih memperhatikan persoalan kemiskinan di wilayah ini. Bilamana tidak, angka kemiskinan di DIY tidak banyak mengalami penurunan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di DIY pada Maret 2024 mencapai 10,83 persen atau 445,55 ribu jiwa. Angka ini menjadikan DIY sebagai provinsi dengan persentase kemiskinan tertinggi di Jawa.
"Jadi Indonesia kita itu ada APBD, ada danais (dana keistimewaan-red), tapi kemiskinan juga tidak pernah bergerak [turun]," papar Ketua DPRD DIY, Nuryadi di Yogyakarta, Jumat (29/11/2024).
Selain menggunakan APBD 2025 untuk mengatasi kemiskinan di DIY, menurut politisi PDIP tersebut, Pemda DIY juga didesak memanfaatkan danais. Sebab dana yang dikucurkan pemerintah pusat hingga mencapai sekitar Rp 1,5 triliun selama ini didominasi distribusinya ke Dinas Kebudayaan (disbud).
Padahal mestinya danais dialokasikan juga untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki potensi langsung mengurangi kemiskinan. Karenanya perlu ada konsolidasi distribusi anggaran danais untuk disalurkan kepada OPD lain.
"Hari ini kami mendorong Paniradya Keistimewaan beserta Pemda untuk melakukan konsolidasi dan pemetaan ulang anggaran, dengan tujuan menurunkan angka kemiskinan," tandasnya.
Nuryadi pun mendesak semua pihak untuk menghindari ego sektoral. Selain itu fokus pada perencanaan yang berbasis kebutuhan nyata masyarakat.
Desakan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal reformasi penggunaan danais. Dengan demikian target utama menurunkan angka kemiskinan di DIY dapat tercapai.
"Yang jelas bahwa sasarannya [pengentasan kemiskinan] yang kita ubah. Jadi, apa namanya, bansos-bansos yang membuat masyarakat banyak sekali. Kita akan lihat dulu, apa sasaran yang kita ubah, karena harapan kita kepada masyarakat itu berhasil," paparnya.
Baca Juga: DMFI Bareng Shaggydog Serukan Larangan Peredaran Daging Anjing, Pemda DIY Siapkan Perda
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD DIY, Rb Dwi Wahyu Broto yang menyatakan, angka kemiskinan ternyata tidak bergerak turun selama beberapa tahun in. Padahal APBD DIY didukung danais untuk alokasi pengentasan kemiskinan.
"Menurut pengamatan kami, ada distribusi dana keistimewaan yang tidak pas. Sampai hari ini Dinas Kebudayaan masih mendominasi dana keistimewaan. Padahal harus terdistribusi kepada OPD yang punya potensi untuk bisa menurunkan angka kemiskinan," ungkapnya.
Wakil Ketua 1 DPRD DIY, Budi Waljiman menambahkan harus ada upaya untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja. Hal itu nanti akan dengan sendirinya mengentaskan kemiskinan.
Upaya mendorong munculnya investor juga dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja. Investor bisa berupa industri untuk menyerap tenaga kerja dalam rangka mengentaskan kemiskinan.
"Dengan banyak menyerap tenaga kerja, sehingga daya beli masyarakat meningkat, ekonomi berputar, angka kemiskinan otomatis akan turun," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
-
Skandal Video Asusila Guncang Gunungkidul, Polisi Dalami Keterlibatan Pemeran
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Musnahkan Kemiskinan Ekstrem di DIY, Pemerintah Gelontorkan Dana Rp446 Miliar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bersama dengan Penerima Manfaat di Bandung, BRI Jalankan Program Menanam Grow & Green
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!