SuaraJogja.id - Pemerintah berencana untuk melakukan impor 200 ribu sapi perah hingga akhir tahun 2025. Hal ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan susu pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menanggapi kebijakan impor sapi perah tersebut, Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Widodo menuturkan bahwa pemerintah melakukan perencanaan matang untuk kebijakan itu. Apalagi saat ini di sejumlah daerah kembali merebak kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Pasalnya jika tidak ditangani dengan baik, impor sapi perah itu hanya akan memperbesar potensi penyebaran kasus PMK di Indonesia. Apalagi ternak yang sudah terkena PMK berisiko tidak akan produktif kembali.
"Jangan sampai nambah penyakit. Jika sudah menyerang akan menjadi berat. Sehingga diperlukan adanya kehati-hatian," kata Widodo dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Pedagang Ternak di Bantul Nekat Gasak Sapi Tetangga Lalu Dijual ke Tempat Pemotongan Hewan
Jika kemudian kebijakan itu dilaksanakan, Widodo bilang, sapi perah yang didatangkan itu perlu dilakukan karantina terlebih dulu secara ketat. Sehingga menekan potensi penyebaran virus atau penyakit baru kepada hewan ternak.
"Saat ini dunia sedang ditakutkan dengan adanya penularan virus yang aslinya datang pada binatang dan kemudian menular pada manusia," ujarnya.
Selama proses karantina yang ketat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satu yang utama adalah mendatangkan pakan hijauan yang berkualitas yang berasal dari lahan yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Sapi perlu makanan, hijauan mereka siap nggak lahannya? untuk seratus ekor sapi berapa dihitungnya lahannya? Untuk seratus ribu berapa? Untuk satu juta berapa? Jadi kadang program pemerintah itu reasoningnya masuk tapi bombastis," ucapnya.
"Saya sebagai akademisi harus jujur dalam program ini ada manfaatnya asal ditata, disusun, dan direncanakan secara rasional," imbuhnya.
Ditambahkan Widodo, kebijakan impor sapi perah untuk pemenuhan susu gratis itu perlu kajian dan persiapan lebih mendalam. Sehingga dukungan mulai dari ketersediaan lahan, pakan hijauan hingga konsentrat lain bagi sapi tetap tercukupi dan terjaga kualitasnya.
"Perlu perencanaan yang matang dan jangan sampai membawa penyakit dari luar apalagi lahan buat sapinya tidak ada," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan pemerintah menargetkan mengimpor sebanyak 200 ribu sapi di tahun 2025 ini. Impor sapi itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.
Sudaryono berujar, selain Australia ada beberapa negara lain yang sudah teregister untuk mengekspor sapi ke Indonesia.
"Kita harap di 2025 ini masuk 200 ribu [sapi] sampai akhir tahun. Ini kebut semua urusan lahan peternaknya di mana. Yang jelas ini bukan negara impor, tapi orang berinvestasi," kata Sudaryono di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Berita Terkait
-
Sebut Salah Teknis Pengolahan MBG Picu Puluhan Siswa SD di Jateng Mual-mual, Kepala BGN: Mereka Sudah Ceria Lagi
-
Istana Menolak, Ketua DPD Kekeuh Minta Baznas Kaji Dana Zakat Biayai Program MBG
-
Alasan Usulkan Anggaran MBG Pakai Uang Koruptor, Ketua DPD: Presiden Jadi Robin Hood
-
Usai Bikin Geger Usul MBG Pakai Duit Zakat, Ketua DPD 'Ngide' Lagi Pakai Uang Koruptor
-
Usulan MBG dari Zakat Dicap Istana Tindakan Memalukan, Ketua DPD Berkilah: Semua Tergantung Niat
Terpopuler
- Kronologi Kasus Raffi Ahmad Digerebek BNN, Dicap Tak Pantas Sandang Utusan Khusus Presiden
- Innova Hilang Bak Ditelan Bumi, Begini Transformasi para Wakil Rakyat Berdinas dengan Gaya Premium
- Sindiran Keras Mahfud MD Soal Gelagat Raffi Ahmad: Pejabat Tak Jujur...
- Kisah Cinta Irfan Bachdim Terhalang Perbedaan Agama, Kini Dikabarkan Jadi Asisten Patrick Kluivert
- Anies Pamer Momen Jadi Mahasiswa, Netizen Balas Pakai Foto Kelulusan Jokowi: Wisuda yang Mengubah Sejarah Indonesia
Pilihan
-
Menilai Kemajuan Pembangunan IKN: Apakah Sesuai dengan Desain Aslinya?
-
Erick Thohir Jawab Rumor Irfan Bachdim Asisten Pelatih Patrick Kluivert: Itu Nanti...
-
Geger Makan Bergizi Gratis Berujung Keracunan Massal di Sukoharjo
-
Warga Curi Kayu Dihukum Bui 5 Tahun, Koruptor Rp300 T Cuma Penjara 3 Tahun
-
Rahasia di Balik Senyum Shin Tae-yong usai Dipecat PSSI
Terkini
-
Petugas Koperasi Harian Catut Puluhan Nama Nasabah untuk Kredit Fiktif, Kerugian Mencapai Rp22 Juta
-
Tol Klaten-Prambanan bakal Beroperasi Penuh, Siap Pangkas Waktu Tempuh Mudik Lebaran 2025
-
PMK Capai 2.329 Kasus, Jumlah Vaksin Ternak di DIY Terbatas
-
Cerita Pedagang Teras Malioboro di Lapak Baru, masih Nol Penghasilan hingga Lapak yang Sempit
-
Rencana Impor 200 Ribu Sapi di Tengah Kasus PMK, Pakar UGM: Jangan Sampai Tambah Penyakit