SuaraJogja.id - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di DIY semakin tinggi. Kalau pekan lalu baru mencapai 1.800an kasus, maka hingga Rabu (15/1/2025) kemarin sudah mencapai 2.329 kasus.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti di Yogyakarta, Kamis (16/1/2025) menyatakan, dari 2.329 kasus PMK yang tercatat di wilayah DIY, sebanyak 2.090 kasus masih aktif. Sedangkan 20 ekor ternak dinyatakan sembuh.
"Kalau yang meninggal ada 166 ekor ternak, dan 53 ekor terpaksa dipotong," ujarnya.
Syam menyebutkan, kasus PMK paling banyak ditemukan pada sapi dengan jumlah mencapai 2.308 kasus aktif, dari jumlah itu, 20 ekor sapi sembuh. Sedangkan 166 ekor sapi mati dan 53 ekor sapi harus dipotong bersyarat.
"Kalau kambing tercatat satu kasus aktif dan 20 kasus potong bersyarat. Domba dengan 20 kasus potong bersyarat," jelasnya.
Meski kasus cukup tinggi, lanjut Syam, jumlah vaksinasi untuk ternak hingga saat ini masih terbatas. DPKP DIY mencatat baru 1.314 dosis vaksin yang diberikan pada ternak. Jumlah vaksin ini masih sangat terbatas dibandingkan dengan kebutuhan populasi ternak.
Di sisi lain, DPKP mengalami kendala dalam melakukan vaksinasi. Muncul keraguan di kalangan peternak untuk memvaksinasi ternak mereka.
Padahal populasi sapi potong cukup tinggi di Yogyakarta. Sebut saja di Gunungkidul dengan jumlah 135.893 ekor. Di Bantul sebanyak 68.120 ekor, Kulon Progo 54.828 ekor, Sleman 26.137 ekor dan Kota Yogyakarta hanya 82 ekor.
Untuk sapi perah, Sleman mendominasi dengan 2.952 ekor, sementara kabupaten/kota lainnya memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit. Populasi kambing paling banyak di Gunungkidul sebanyak 205.640 ekor, di Kulon Progo tercatat 131.026 ekor dan Bantul 65.905 ekor.
Baca Juga: Bupati Gunungkidul Pastikan PMK Terkendali hingga Pilih Tak Tutup Pasar Hewan: Kita Sudah Biasa
Sedangkan populasi domba di Sleman sebanyak 38.757 ekor, Bantul 63.139 ekor dan Kulon Progo 36.737 ekor. Populasi babi terkonsentrasi di Sleman sebanyak 3.648 ekor dan Bantul 3.184 ekor.
"Banyak peternak yang merasa ternak mereka sehat dan ragu untuk vaksinasi. Banyak yang tanya mengapa harus divaksinasi jika ternaknya tidak menunjukkan gejala penyakit," tandasnya.
Karenanya DPKP DIY terus berupaya keras untuk mengendalikan wabah PMK. Apalagi hingga saat ini status darurat PMK belum bisa diberlakukan di DIY.
Vaksinasi akan terus berlanjut secara bertahap hingga Februari 2025 mendatang. Diantaranya dengan tambahan dosis vaksin yang diharapkan bisa segera dilakukan.
Hingga saat ini vaksinasi telah dilakukan di beberapa wilayah. Di Sleman vaksinasi sudah diberikan sebanyak 516 dosis, Kulon Progo 238 dosis, Gunung Kidul 207 dosis dan Bantul 300 dosis.
"Tapi untuk vaksinasi untuk kambing dan domba juga masih terbatas, dengan masing-masing 20 dosis dan 33 dosis," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bantul Tolak Sampah dari Luar Daerah: Fokus Benahi Sampah Sendiri, Ini Strateginya
-
Langit Jogja Akan Memerah, Gerhana Bulan Total Minggu Malam Bisa Dilihat Sempurna
-
3 Link DANA Kaget Aktif yang Bisa Diklaim Hari ini untuk Warga Jogja
-
Tol Jogja-Solo Padat Merayap, Lalin Naik Hampir 37 Persen Saat Libur Panjang Akhir Pekan
-
Populasi Kucing Liar Terkendali? Yogyakarta Gencarkan Sterilisasi Gratis di Gedung Pemerintah