SuaraJogja.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat alokasi 33.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari pusat guna menanggulangi penyakit pada hewan ternak tersebut.
"Untuk vaksin PMK nanti Kabupaten Bantul mendapat alokasi terbesar dibandingkan dengan kabupaten lain, kita dapat sebanyak 33.000 dosis vaksin," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Kamis.
Menurut dia, dengan alokasi vaksin dari pusat melalui Kementerian Pertanian tersebut, maka nantinya dapat menambah cakupan upaya penanggulangan PMK yang menyerang sapi di Bantul. Sebelumnya, Pemkab Bantul telah melakukan vaksinasi terhadap 275 sapi.
"Kami juga mengusulkan pengadaan obat PMK dari dana BTT (Belanja Tak Terduga) Kabupaten Bantul. Saat ini, pengajuannya sedang dalam proses di keuangan. Mudah mudahan, kebutuhan ini segera terpenuhi," katanya.
Meski demikian, kata dia, vaksinasi PMK terhadap ternak di Bantul apabila melihat jumlah populasi ternak sapi di Bantul masih jauh dari kebutuhan. Total populasi sapi di Bantul mencapai 70 ribu ekor.
"Makanya kami juga mengimbau peternak untuk mandiri, tidak hanya mengandalkan bantuan dari pusat, tapi vaksinasi mandiri, terutama yang memiliki perekonomian agak tinggi," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan penanganan PMK pada hewan ternak juga telah menjadi fokus pemerintah daerah, karena kasus kematian dan ternak yang sakit terus bertambah dari sebelumnya yang tercatat 32 sapi mati dan 322 sapi sakit.
"Kami sekarang baru fokus penanganan PMK, karena sekarang ada peningkatan, yang mati ada 37 sapi dan yang sakit 337 sapi. Langkah antisipasinya Pasar Hewan Imogiri juga sudah kami tutup sementara sejak Selasa (14/1)," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bantul Novriyeni mengatakan para peternak sapi untuk segera menghubungi petugas Poskewan (Pos Kesehatan Hewan) setempat guna mengakses vaksin PMK bantuan pemerintah pusat.
Baca Juga: Beberkan Kunci Swasembada Beras, Mentan: Penyerapan Gabah Harus Maksimal
"Kami berharap para peternak proaktif bekerja sama dengan petugas untuk melindungi ternak mereka dari wabah PMK," katanya.*
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Bantul Lawan Kemiskinan Ekstrem: Bansos Pangan dan Alat Bantu Disabilitas Disalurkan
-
Kecelakaan di Wates, Motor Belok Dadakan Tabrak Truk, Seorang Wanita Tewas
-
Dapat Duit Gratis dari DANA? Bongkar Trik DANA Kaget, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Sleman Genjot Ekonomi Timur: Jalan Prambanan-Lemahbang Jadi Andalan, Warga Terima Sertifikat
-
Terungkap, Alasan PSIM Hancurkan Dewa United: Van Gastel Pilih Liburkan Pemain Setelah Kalah