SuaraJogja.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut daerah ini memperoleh alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat sebanyak 17.562 ton pada tahun 2025.
Pengawas Pupuk dan Pestisida Sarana Prasarana DKPP Bantul Retno Puji Astuti di Bantul, Sabtu, mengatakan, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 558 Tahun 2025 alokasi pupuk bersubsidi pada tahun ini tersebut terdiri atas 9.562 ton pupuk urea dan 8.000 ton pupuk NPK.
"Pengajuan kebutuhan untuk pupuk urea mencapai 10.525 ton, namun yang diterima hanya 9.562 ton atau sekitar 90 persen. Sementara kebutuhan pupuk NPK yang diajukan sebesar 13.342 ton, tetapi hanya mendapat 8.000 ton atau sekitar 65 persen," katanya.
Dia mengatakan, dengan demikian kebutuhan pupuk kelompok petani yang diajukan melalui Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) masih jauh dari alokasi yang diterima.
Meskipun demikian, dia memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Bantul selama ini mencukupi kebutuhan. Pada 2024, serapan pupuk urea terealisasi 75,95 persen dari alokasi sebanyak 9.639 ton, dan serapan pupuk NPK terealisasi 84,38 persen dari alokasi 8.602 ton.
"Hal ini menunjukkan bahwa meski alokasi pupuk bersubsidi menurun, ketersediaan pupuk tetap memadai, mencukupi kebutuhan kelompok tani," katanya.
Menurut dia, terkait mekanisme penebusan pupuk bersubsidi, mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2024, petani dapat menebus pupuk menggunakan Kartu Tani atau KTP di sebanyak 44 kios resmi yang tersebar di 17 kecamatan se-Bantul.
Dia mengatakan, terjadi perubahan pada sistem distribusi, yang mana pada tahun ini satu distributor mengelola dua jenis pupuk, yakni urea dan NPK.
"Sebelumnya, distributor untuk urea dan NPK terpisah. Namun, mulai tahun ini, satu distributor menangani keduanya. Dan untuk penebusan sebelumnya berjalan lancar, tanpa kendala, dan stok di kios aman," katanya.
Berdasarkan data, jumlah petani terdaftar di e-RDKK Bantul sebanyak 58.537 orang, DKPP Bantul berharap alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 mampu memenuhi kebutuhan pertanian, meski ada tantangan teknis dan cuaca yang perlu diantisipasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Dapatkan AC LG Terbaru di Promo 12.12 Harbolnas 2025
-
UII Siap Gratiskan Kuliah Mahasiswa Korban Bencana Sumatera, 54 Sudah Lapor Terdampak
-
Judol Bikin Nekat! Maling di Sleman Satroni 3 TKP dalam Satu Malam
-
Mau Liburan ke Bangkok? Ini Rekomendasi Maskapai yang Bisa Anda Gunakan!
-
Bersama dengan Penerima Manfaat di Bandung, BRI Jalankan Program Menanam Grow & Green