SuaraJogja.id - Keraton Yogyakarta tengah melakukan penataan wilayah Gunung Merapi dan Parangtritis. Hal itu menyusul kerusakan alam yang dari tahun ke tahun kian memprihatinkan.
Hal ini disampaikan Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Datu Dana Suyasa, GKR Mangkubumi saat berada di acara menanam pohon bersama ormas lintas agama di Nawang Jagad, Hargobinangun, Pakem, Kaliurang, Sleman, Senin (20/1/2025).
"Setiap tahun kita ada upacara tradisi yang ke arah Merapi dan ke arah Parangkusumo atau Parangtritis, tapi semakin tahun semakin justru malah wilayahnya itu rusak, kan aneh ya. Nah, makanya kita sedang di dalam penataan di kawasan Merapi dan kawasan Parangtritis," kata Gusti Mangkubumi.
Disampaikan Gusti Mangkubumi, penataan kawasan Parangtritis sendiri berfokus pada gumuk pasir yang ada di sana. Pasalnya, wilayah gumuk pasir itu hanya ada dua di dunia.
Satu gumuk pasir yang ada di Prancis yang dikenal dengan Bukit Pasir Pyla dengan luas lebih dari 800 hektare. Kemudian satu lagi yang ada di kawasan Parangtritis, Bantul tersebut.
"Di kita [gumuk pasir] di Parangtritis itu aslinya itu ada 400-an hektare aslinya untuk gumuk pasir tersebut. Tapi kemudian, di tahun 2020-an itu ada keputusan dari gubernur, wilayah gumuk pasir ada di 114 hektare tapi kenyataan sekarang hanya ada 17 hektare," ungkapnya.
Belum lagi pesona gumuk pasir atau barchan itu juga terancam tak bisa dinikmati secara maksimal. Pasalnya gumuk pasir Parangtritis itu menghadapi ancaman kepunahan akibat penyusutan area secara signifikan.
"Ternyata, dengan pasir yang berkurang di Merapi, bentukan barchan yang ada di Parangtritis itu juga akhirnya tidak bisa terwujud," ujarnya.
Begitu pula dengan kawasan Gunung Merapi yang diharapkan bisa lebih ditanami tanaman lagi. Termasuk mengurangi eksploitasi pasir yang ada di lereng Merapi.
Baca Juga: Selamatkan Gumuk Pasir Parangtritis: Pemkab Bantul Siapkan Aksi Restorasi
Kolaborasi dengan Provinsi Jawa Tengah pun dilakukan untuk memperkuat upaya itu. Mengingat posisi Gunung Merapi yang berada di dua wilayah tersebut.
"Kami ingin sekali bercita-cita dan punya harapan untuk Gunung Merapi itu kembali gunung seperti yang disampaikan oleh Ngarsa Dalem. Agar jika Gunung Merapi itu penuh dengan pasir, barchan yang ada di Parangtritis itu bisa terbentuk dengan baik," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas