SuaraJogja.id - Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyebut bahwa dalam satu bulan, terdapat rata-rata tiga kasus perceraian guru yang harus ia tandatangani. Banyaknya perceraian ini tidak lepas dari kemajuan tehnologi saat ini.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam kegiatan pembinaan kedisiplinan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tahun 2025. Sunaryanta mengaku sangat prihatin terkait dampak teknologi terhadap kehidupan sosial tenaga pendidik.
Menurutnya, kehadiran teknologi seperti telepon seluler dan media sosial memang membawa banyak manfaat, tetapi jika tidak digunakan dengan bijak. Hal ini dapat memengaruhi perilaku dan karakter seseorang, termasuk para tenaga pendidik.
"Di satu sisi guru memang dituntut untuk bisa menyesuaikan. Di sisi lain bisa berdampak negatif," tutur dia.
Baca Juga: Sawah Tadah Hujan Wilayah Selatan Gunungkidul Mulai Panen, Hasil Lebih Baik dari Tahun Lalu
Ia menambahkan, para tenaga pendidik harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk kehadiran teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan ChatGPT, namun tetap menjaga tanggung jawab dan kedisiplinan sebagai pendidik.
Dia mengaku tidak ingin ada pelanggaran disiplin terutama berkaitan dengan norma sosial. Oleh karena itu, pihaknya terus mengingatkan agar tugas pokok guru untuk tetap berada di jalurnya.
Kegiatan pembinaan kedisiplinan yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul juga menghadirkan berbagai materi strategis untuk mendukung profesionalitas tenaga pendidik.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, menjelaskan bahwa pembinaan ini melibatkan materi seperti Deteksi Dini, yang bertujuan meningkatkan kewaspadaan tenaga pendidik terhadap ancaman sosial, seperti intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Selain itu, Nunuk juga menekankan pentingnya teknologi sebagai alat pendukung kinerja guru. Teknologi yang berkembang pesat harus mampu menjadi alat yang mendukung, bukan menghambat kinerja para pendidik.
Baca Juga: Danais Gunungkidul Turun Drastis, Fokus ke Pelestarian Budaya dan Pemberdayaan
“Guru memiliki peran sentral dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, perilaku dan kedisiplinan mereka menjadi kunci penting dalam dunia pendidikan,” tambahnya.
Berita Terkait
-
Agama Iris Wullur, Kembali Diperdebatkan usai Diduga Urus Perceraian di Pengadilan Negeri
-
Menteri Arifah Minta Kampus Lain Contoh UGM, Pecat Langsung Guru Besar Pelaku Pelecehan
-
Cabuli Mahasiswi, Mendiktisaintek Ungkap soal Status ASN Eks Guru Besar UGM Edy Meiyanto
-
Kurikulum Ganti Lagi? Serius Nih, Pendidikan Kita Uji Coba Terus?
-
Kecam Aksi Pelecehan Eks Gubes UGM, PKB Desak Gelar Guru Besarnya Dicabut
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu