SuaraJogja.id - Pemilik Biro Haji dan Umrah, PT Hasanah Magna Safari (HMS) berinisial ID (46) perempuan warga Mergangsan, Kota Yogyakarta ditangkap polisi usai kasus penipuan keberangkatan umrah. Selain itu, ternyata tersangka juga dilaporkan dalam kasus investasi bodong di Polres Kulon Progo.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi menuturkan bahwa dua kasus yang diproses itu saling berkaitan. Dia bilang, dua motif itu masih dilakukan proses penyelidikan sampai sekarang sejak bulan Desember 2024 kemarin.
"Jadi terkait peristiwa ini ada dua motif, pertama adalah motif investasi yang telah dilakukan proses penegakan hukum berupa penyidikan dan penetapan tersangka oleh rekan dari Polres Kulon Progo. Jadi laporannya investasi atau investor kepada PT tersebut terkait dengan proses bisnisnya," kata Endriadi di Mapolda DIY, Kamis (23/1/2025).
"Kedua motifnya adalah perjalanan pemberangkatan umrah atau jemaah, ini ditangani oleh Ditreskrimum," imbuhnya.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka dalam Kasus Laka Lantas yang Libatkan Almarhum Darso di Yogyakarta
Investasi Bodong Rugikan Rp1,2 Miliar
Terkait kasus investasi bodong di Kulon Progo, Kasat Reskrim Polres Kulon Progo, Iptu Andriana Yusuf, mengatakan telah dilaporkan pada 23 Desember 2024 lalu dengan waktu kejadian sejak tanggal 5 April 2023 - 30 Oktober 2024.
Yusuf bilang pada awalnya korban diajak untuk kerja sama dalam hal pembiayaan pembelian tiket pesawat untuk jemaah umrah yang akan diberangkatkan melalui PT HMS milik tersangka. Korban dijanjikan dan diberikan keuntungan sebesar 25 persen dari nilai modal korban dan kerja sama tersebut dilakukan dalam waktu kurang lebih 2 bulan.
Kemudian tersangka membuat perjanjian kerjasama dan tersangka menyerahkan cek senilai modal ditambah dengan keuntungannya. Cek tersebut dapat dicairkan setelah kerja sama berhasil.
Namun ternyata setelah diperiksa, cek yang diberikan kepada korban merupakan cek kosong.
Baca Juga: Siap Sambut Pemimpin Baru, DPRD Kulon Progo Janji Kritis Tapi Kooperatif
"Termin ini sudah dilakukan dari periode 1-10 sehingga korban mengalami kerugian sebesar Rp1,248 miliar," ujar Yusuf.
Berita Terkait
-
Viral Belanja Jutaan di PIM Pakai M-Banking Palsu, Cewek Hijab 'Pengedit Andal' Dicokok di Hotel OYO
-
Polda Banten Ringkus Seorang Tersangka Penipuan, Korbannya Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra
-
Kejagung Endus Pihak Lain yang Ikut Kecipratan Duit Suap Vonis Lepas Perkara Korupsi Migor
-
Anggota DPRD Banten Diciduk Polisi Kasus Penipuan! Cek Kosong Rp350 Juta Jadi Biang Kerok
-
Jadi 'Penghubung' dalam Vonis Ontslag Kasus CPO, Panitera PN Jakpus Kecipratan USD 50 Ribu
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan