SuaraJogja.id - Pergerakan wisatawan saat libur Imlek dan Isra Miraj di Yogyakarta cukup tinggi. Dinas Pariwisata (dinpar) DIY mencatat sekitar 600 ribu wisatawan dari berbagai daerah maupun luar negeri masuk ke kota ini selama libur panjang tersebut.
Karenanya Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) DIY memonitor potensi masuknya Virus Human Metapneumovirus (HMPV) ke Yogyakarta. Sebab berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan (kemenkes), kasus HMPV yang merebak di Cina dilaporkan telah ditemukan di Indonesia.
"Kami terus memantau kebijakan dari pemerintah pusat. Jika nantinya kami ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan HMPV," papar Kepala BLKK DIY, Woro Umi Ratih disela peringatan 75 Tahun BLKK DIY di Yogyakarta, Sabtu (25/1/2025) malam.
Menurut Woro, BLKK menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun fasilitas yang dibutuhkan dalam pemeriksaan pasien-pasien yang didiagnosa bergejala HMPV. Sebab selain tingginya angka wisatawan yang masuk ke Yogyakarta selama libur panjang, cuaca ekstrem yang terjadi di Yogyakarta dikhawatirkan juga bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Meski hingga saat ini belum ada laporkan kasus HMPV yang masuk ke Yogyakarta. Namun kewaspadaan akan gejala-gejala HMPV yang mirip Covid-19 maupun ISPA perlu ditingkatkan.
"Meskipun virusnya berbeda [dari Covid-19], gejala klinisnya hampir mirip, seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas. Karena menyerang saluran pernapasan, gejalanya memang serupa. Kami menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah terkait alur pemeriksaan dan kebijakan yang harus diikuti," jelasnya.
Woro menambahkan, sebagai unit pelaksana teknis dari Dinkes DIY yang memiliki peran penting dalam pemeriksaan laboratorium, BLKK juga memantau sejumlah penyakit yang memerlukan diagnosis melalui pemeriksaan laboratorium. Selain itu memantau penyakit yang berkaitan dengan lingkungan.
Diantaranya layanan kalibrasi yang digunakan oleh rumah sakit, puskesmas, klinik kecantikan, hingga masyarakat umum. Misalnya, tensimeter dan oksimeter yang dimiliki masyarakat juga dapat dikalibrasi di balai tersebut.
"Yang paling banyak berasal dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, terutama untuk kalibrasi alat-alat kesehatan. Selain itu, kami juga melayani pengelolaan limbah dari rumah sakit, hotel, dan industri. Jadi, meskipun segmennya beragam, setiap segmen memiliki kebutuhan yang cukup seimbang," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie mengungkapkan, pihaknya belum mendapatkan laporan masuknya HMPV di Yogyakarta. Namun Dinkes memonitor saat pergerakan wisatawan yang terlalu ramai selama libur Imlek dan Isra Miraj.
"Antisipasi harus dilakukan, kalau mereka [wisatawan] merasa demam atau panas, mereka bisa langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan. Tapi, sampai hari ini, kita belum menerima laporan adanya kasus positif HMPV," ungkapnya.
Namun Pembajun optimis, maraknya HMPV bukan sesuatu yang perlu dijadikan keresahan. Sebenarnya, gejalanya hanya berupa panas, flu, dan batuk, tetapi tidak sampai mengakibatkan kondisi yang parah.
"Sampai sekarang, belum ada kasus, tetapi setidaknya kita tetap memonitor situasi ini," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Jelang PSIM vs Dewa United: Van Gastel Soroti Dua Masalah Krusial dan Waspadai Ketangguhan Tim Tamu
-
Aman & Tertib? Polda DIY Klaim 18 Unjuk Rasa di Oktober Berjalan Lancar, Ini Faktanya
-
Dari Wayang hingga Seni Kontemporer: Biennale Jogja 2025 Siap Gebrak Yogyakarta
-
1 Tahun Prabowo-Gibran, Trah HB II Kritik Keras: Pemerintah Lamban Kembalikan Manuskrip Rampasan Geger Sepehi
-
Ambarrukmo Atisomya Hadirkan Kemewahan Warisan Budaya dan Pengalaman Tak Tertandingi di Yogyakarta