SuaraJogja.id - Ketua Umum Rental Motor Indonesia (RMI) DIY Yanuar Gajaksahda mendapatkan laporan terkait kasus penipuan sewa motor di Jogja selama libur panjang kali ini. Tercatat setidaknya ada 10 korban dengan kerugian bisa menyentuh angka Rp500 ribu.
"Ada [kasus penipuan rental motor] sekitar 5-10 laporan. Kena penipuan itu modusnya medsos," kata Yanuar saat dihubungi wartawan, Rabu (29/1/2025).
Disampaikan Yanuar, modus penipuan kali ini marak dilakukan lewat media sosial khususnya Instagram. Para penipu itu sengaja membuat akun sosmed dengan disertai nomor telpon dan data lain.
Hal itu untuk menarik konsumen yang membutuhkan sewa motor ketika berada di Jogja. Ketika sudah terpancing, tak jarang konsumen akan langsung menghubungi nomor yang tertera di profil akun rental abal-abal tersebut.
"Nanti ketika konsumen menghubungi dan meng-oke itu konsumen dikenakan biaya untuk DP dan biaya-biaya lain, ini sering terjadi, makanya beberapa kali teman-teman itu mengeluhkan masalah itu," ujarnya.
Konsumen yang tak teliti dan mengecek terlebih dulu akun-akun tersebut akan langsung percaya. Sehingga ada pula yang tertipu hingga ratusan ribu.
"Penipuan-penipuan online yang terjadi karena informasi palsu lah di sosial media. Dulu google maps, sekarang di sosmed terutama di Instagram dia memberikan komentar, ready rental motor, nanti konsumennya bisa dihubungi lalu ditawari uang muka dan dikenakan biaya kayak asuransi atau apa lah itu kerugian per konsumen bisa nyampai ada Rp500 ribuan," ungkapnya.
Padahal, kata Yanuar, ada beberapa hal yang bisa dicermati sebelum melakukan rental motor. Mulai dari melihat akun yang menawarkan di media sosial, serta syarat-syarat yang kemudian diberikan.
"Kalau DP rental biasanya ada juga tapi ada yang tidak karena biasa kan high season seperti ini mereka pada minta [DP] ya, cuma ibaratnya tidak ada biaya asuransi dan lain-lain, DP pun biasanya secukupnya tidak dilebihi," ucapnya.
Baca Juga: Rental Motor di Jogja Panen saat Libur Panjang, Sebanyak 4.000 Lebih Unit Ludes Disewa
"Cuma masalahnya itu kredibilitas atau informasi palsunya terutama itu, mungkin karena dia tidak mengecek, artinya konsumen tidak mengecek profilnya dari rental tersebut ya akhirnya kena," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Mal di Jogja Diserbu Pengunjung, Atraksi Imlek dan Kuliner jadi Magnet
-
Penipuan Umrah PT HMS Makin Melebar, 16 Aduan Masuk, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
-
Pastikan Tak Aji Mumpung, PHRI DIY Tetapkan Kenaikkan Harga Hotel Maksimal 70 Persen
-
Aksi Tipu-tipu WNA di Gunungkidul, Pura-pura Tukar Uang, Bawa Kabur Rp1,8 Juta
-
Antisipasi Kemacetan Parah Saat Libur Panjang Imlek dan Isra Miraj, Pemkot Jogja Buat Rekayasa Lalu Lintas
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci