Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 02 Februari 2025 | 14:17 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat mengamati sejumlah alat pengolahan sampah modern di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (17/5/2024). Alat itu akan dioperasikan di Intermediate Treatment Facility (ITF) di Bawuran, Bantul. ANTARA/Luqman Hakim.

SuaraJogja.id - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran di Pleret, Kabupaten Bantul, DIY, dapat beroperasi pada awal Maret 2025.

Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK Daerah Istimewa Yogyakarta Aris Prasena di Yogyakarta, Minggu, menuturkan ITF Bawuran akan menjadi solusi pengelolaan sampah bagi Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

"Harapannya 1 Maret 2025 sudah bisa operasional secara benar-benar terbuka," ujar Aris.

Hingga awal Februari 2025, dia menyebut progres pembangunan ITF Bawuran yang nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aneka Dharma telah mencapai lebih dari 80 persen.

Baca Juga: Sleman Fasilitasi Kemitraan Usaha, 16 Perusahaan Besar Gandeng Ratusan UMKM

Struktur utama seperti hanggar dan instalasi mesin, hampir selesai. Saat ini pemasangan cerobong dan pengaturan mesin masih berlangsung sehingga segera memasuki tahap uji coba.

Menurut Aris Prasena, ITF Bawuran dijadwalkan menjalani tahap uji coba atau commissioning pada 15 hingga 20 Februari 2025 dan jika semua berjalan sesuai rencana, akan mulai beroperasi penuh pada 1 Maret 2025.

Pada tahap awal, kata dia, fasilitas itu ditargetkan mampu mengolah 49 ton sampah per hari, dengan potensi peningkatan hingga 70 ton per hari dalam fase pengembangan.

Dari total kapasitas tersebut, Kota Yogyakarta mendapatkan kuota 40 ton sampah per hari.

Dengan beroperasinya ITF Bawuran, ujar Aris, Kota Yogyakarta tidak perlu lagi mengevakuasi sisa sampah harian yang belum terolah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul.

Baca Juga: Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, Bantul Raup Rp1 Miliar dari Pariwisata

Saat ini, rata-rata masih terdapat sekitar 35 ton sampah harian yang belum tertangani di Kota Yogyakarta.

"Kalau kapasitas operasionalnya bisa seperti yang direncanakan di awal, paling tidak menjelang Idul Fitri (2025) kita sudah tidak perlu evakuasi lagi ke TPA Piyungan," tutur Aris Prasena.

Selain Bantul dan Yogyakarta, Aris menambahkan Kabupaten Sleman juga tengah menyiapkan fasilitas pengolahan sampah tambahan.

Saat ini, Sleman memiliki beberapa tempat pembuangan sampah, termasuk TPA Donokerto yang sedang dalam tahap akhir pembangunan dan ditargetkan beroperasi Juni 2025.

Pada 17 Mei 2024, Pemerintah Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta menyepakati kerja sama pengolahan sampah di ITF Bawuran.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menginginkan fasilitas yang dibangun di atas tanah milik Keraton Yogyakarta atau "Sultan Ground" (SG) itu tidak sekadar menjadi tempat pembuangan sampah, tetapi juga berfungsi sebagai fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan baku industri.

Load More