"Yang satu berhasil saya tarik, tapi yang satunya lepas, Mas. Pakai baju merah, saya lihat dia balik lagi ke tengah, tapi setelah itu… sudah nggak ada," kata Darman, suaranya bergetar menahan emosi.
Proses penyelamatan berlangsung selama kurang lebih 15 menit—waktu yang terasa begitu panjang di tengah kepanikan dan derasnya ombak. Meski berhasil menyelamatkan sembilan nyawa, Darman mengaku masih dihantui rasa penyesalan karena tidak bisa menyelamatkan semuanya.
"Nyesel aja, Mas. Kalau bisa, pengennya semua selamat. Tapi ya… nasib. Yang penting saya sudah coba semaksimal mungkin," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Beberapa malam setelah kejadian, Darman mengaku masih sulit tidur. Bayangan wajah para siswa yang mereka selamatkan dan yang tidak berhasil mereka selamatkan terus menghantuinya. Ia pun menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban yang tidak selamat.
Baca Juga: Tragedi Pantai Drini Picu Aturan Baru, Pengunjung Diwajibkan Pakai Life Jacket di Pantai Selatan
"Terus terang, saya masih trauma. Masih kebayang-bayang. Semoga mereka husnul khotimah. Saya cuma bisa minta doa untuk mereka," ucapnya pelan.
Meski begitu, penghargaan dari Polres Gunungkidul menjadi pengakuan atas keberanian dan ketulusan hati Darman dan kedua rekannya. Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini, menyebut tindakan mereka sebagai teladan bagi masyarakat.
"Sikap beliau-beliau ini menunjukkan semangat tanpa pamrih untuk membantu sesama. Ini jadi pelajaran bagi kita semua," ujar Kapolres.
Kini, kehidupan Darman perlahan kembali normal. Namun, pengalaman menyelamatkan sembilan nyawa di Pantai Drini akan selalu menjadi bagian dari hidupnya. Bagi Darman, itu bukan soal menjadi pahlawan, melainkan tentang kemanusiaan dan keberanian untuk bertindak ketika orang lain membutuhkan.
Kontributor : Julianto
Baca Juga: Resmi, FPRB Gunungkidul Terbentuk, Targetkan Minimalisir Risiko Bencana 2024-2027
Berita Terkait
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
-
Kemendagri Memperoleh Penghargaan Dari Ombudsman RI, Dinilai Patuh Selenggarakan Pelayanan Publik
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Ajang Internasional iF Design Award 2025 Anugerahkan Penghargaan untuk Desain Unik wondr by BNI
-
Film Totto-chan Raih Grand Prize di Ajang New York Children's Film Festival
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat