SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkatkan promosi kesehatan melalui puskesmas terkait upaya pencegahan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah terkena pneumonia.
"Sejauh ini, di Kulon Progo belum ada laporan temuan kasus pneumonia. Namun demikian, kami tetap siaga dan mempromosikan hidup sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan pola hidup bersih dan sehat dilakukan dengan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan menerapkan etika batuk.
Hal ini dikarenakan pneumonia adalah sakit yang terbentuk dari infeksi akut dari daerah saluran pernapasan bagian bawah secara spesifik mempengaruhi paru-paru dan menyebabkan area tersebut dipenuhi dengan cairan, lender atau nanah. Kondisi ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernapas.
"Penyebab pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri dan jamur. PHBS adalah cara mencegah awal," katanya.
Sri Budi mengatakan gejala pneumonia yakni demam tinggi, dada terasa sakit/sulit bernapas, penurunan nafsu makan, berkeringat, menggigil, detak jantung terasa cepat.
Cara penularan dengan kontak langsung dengan penderita, udara (droplet), sentuhan dengan permukaan terkontaminasi
"Cara pencegahan mulai dari mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, menghindari kerumunan dan menggunakan desinfektan," katanya.
Lebih lanjut, Sri Budi mengatakan berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan terkait perkembangan situasi penyakit infeksi emerging pada minggu ke 5 pada 2025, terjadi peningkatan kasus influenza di Tiongkok, Korea Selatan dan Jepang.
Baca Juga: Beda Ramadan Tahun Ini, Disdikpora Kulon Progo Terapkan Kebijakan Khusus untuk Sekolah
Namun sampai saat ini di Indonesia berdasarkan laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, namun tetap dilakukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Langkah-langkah untuk antisipasi mulai dari melakukan pemantauan kewaspadaan dini penyakit Influenza Like Illness (ILI), Pneumonia dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) melalui kanal resmi pemerintah dan pelaporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
"Kami juga melakukan kajian mingguan tim epidemiologi kabupaten untuk meningkatkan upaya kewaspadaan di masing-masing fasilitas kesehatan," katanya.
Berita Terkait
-
Pneumonia Bakteri vs Virus pada Anak: Apa Bedanya dan Bagaimana Penanganannya?
-
Apa Itu Pneumonia? Ini Gejala Penyakit yang Diidap Fenita Arie Sepulang dari Jepang
-
Mengenal Gejala Pneumonia, Penyakit Penyebab Barbie Hsu 'Shancai' Meninggal Dunia
-
Kabar Duka: Shancai 'Meteor Garden' Tutup Usia, Dee Hsu Ungkap Penyebabnya
-
Riwayat Sakit Barbie Hsu, 'Shancai' Meteor Garden Meninggal Dunia karena Pneumonia
Terpopuler
- Sambil Menangis, Ivan Gunawan Ungkap Peran Desy Ratnasari buat Kariernya: Teteh Satu-satunya Artis..
- Diduga Bakal Mangkrak, Kunto Aji Sentil Momen Jokowi Pamer Investor IKN: Pak Kok Saya Gak Diajak..
- Simon Tahamata: Giovanni van Bronckhorst Berminat
- Jejak Hitam Razman Arif Nasution: Dipecat Kongres Advokat Indonesia, Gelar Pengacara Diragukan
- Sosok Soeharto Djojonegoro, Anak Bos OT Group Suami Caroline Riady yang Pulang Kerja Dijemput Helikopter
Pilihan
-
Imbas Efisiensi, RRI Berhenti Mengudara Pertama Kali Sejak Agresi Belanda Tahun 1948
-
Lirik "Not Like Us" Kendrick Lamar: Sindiran Pedas dan Kontroversial untuk Drake!
-
Pesan Cermat Buya Yahya Soal Hari Valentine Bagi Muslim: Tidak Ada Hubungannya dengan Agama
-
10 Rekomendasi HP 5G Murah Februari 2025 dengan RAM Jumbo dan Kamera Mantap
-
Distribusi Beras SPHP Dihentikan Jelang Ramadan, Ini Alasannya
Terkini
-
Tiba-tiba Oleng di Jalan Selomartani Kalasan, Mobil Tabrak Tiga Pemotor
-
Sampel Siomay di Dua Lokasi Keracunan Massal Sleman Diperiksa, Dinkes Pastikan Berasal dari Produsen yang Sama
-
Update Keracunan di Lumbungrejo Tempel Sleman, Jumlah Korban 160 Warga dan 39 Diopname
-
Dampak AI Terhadap Pekerja Kreatif: Adaptasi atau Penghapusan Peran?
-
Menelusur Jasa Menikahkan Secara Siri di Gunungkidul, Cukup Bayar Seikhlasnya