SuaraJogja.id - Dinas Kesahatan (Dinkes) Kabupaten Sleman tengah melakukan pemeriksaan sampel siomay yang dikonsumsi warga di dua wilayah yakni Padukuhan Krasakan, Lumbungrejo, Tempel dan Padukuhan Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, diketahui siomay yang diperiksa sampelnya itu berasal dari penyedia atau produsen yang sama.
Diketahui ratusan warga di dua padukuhan Sleman itu mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan yang salah satunya diduga siomay tersebut.
"Siomay [sampel yang diperiksa]. Iya sama [penyedia siomay]," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Khamidah Yuliati saat dikonfirmasi, Senin (10/2/2025).
Baca Juga: Keracunan Massal di Mlati Sleman, Sebanyak 36 Warga Sakit Diduga Usai Menyantap Siomay
Kendati demikian, Yuli belum dapat memastikan penyebab keracunan warga di dua padukuhan baik Krasakan maupun Sanggrahan itu. Termasuk apakah siomay yang tengah diperiksa sampelnya tersebut.
"Kita tunggu hasil labnya, 2-3 hari ke depan," ujarnya.
Berdasarkan data dari posko kesehatan penanganan keracunan di Tempel, jumlah korban keracunan di Padukuhan Krasakan sementara pada 09.34 WIB pagi tadi ada 151 orang. Dengan warga yang menjalani opname sebanyak 27 dengan observasi sebanyak 14 orang.
Sementara dari laporan Dinkes Sleman hingga Senin (10/2/2025) pada pukul 09.50 WIB untuk Padukuhan Sanggrahan ada 36 orang yang mengalami gejala keracunan. Sebanyak 36 warga itu mengalami sejumlah gejala. Mulai dari mual, diare, nyeri sendi hingga lemas.
Atas dua kasus tersebut, Yuli mengimbau masyarakat lebih waspada untuk mengonsumsi makanan.
Baca Juga: Update Keracunan Massal di Lumbungrejo Tempel Sleman, Jumlah Korban 151 dan Opname 27 Orang
"Intinya memang kalau sudah enggak enak ya jangan dimakan, tapi kan kita enggak tahu kadang-kadang pada saat itu tidak begitu merasakan atau bagaimana tiba-tiba nanti ndilalah-ndilalahnya banyak ya. Tiba-tiba mules dan lain-lain, itu kan setelah efek dari makanan dan itu biasanya terjadi setelah 8 jam ke atas," tandasnya.
Berita Terkait
-
Mazola Junior Maklum saat Suporter Minta PSS Sleman Kalahkan Bali United
-
PSS Sleman Lahap Menu Latihan untuk Pertajam Ujung Tombak, Ini Alasannya
-
Mazola Junior Bongkar Biang Kerok Jeleknya Perfomance PSS di BRI Liga 1
-
Striker Asing PSS Sleman Beberkan Persiapan Jelang Hadapi Bali United FC
-
Tips Ampuh Atasi Keracunan Makanan: Dari Bahan Rumahan Hingga Perawatan Medis
Terpopuler
- Sambil Menangis, Ivan Gunawan Ungkap Peran Desy Ratnasari buat Kariernya: Teteh Satu-satunya Artis..
- Diduga Bakal Mangkrak, Kunto Aji Sentil Momen Jokowi Pamer Investor IKN: Pak Kok Saya Gak Diajak..
- Simon Tahamata: Giovanni van Bronckhorst Berminat
- Jejak Hitam Razman Arif Nasution: Dipecat Kongres Advokat Indonesia, Gelar Pengacara Diragukan
- Sosok Soeharto Djojonegoro, Anak Bos OT Group Suami Caroline Riady yang Pulang Kerja Dijemput Helikopter
Pilihan
Terkini
-
Tiba-tiba Oleng di Jalan Selomartani Kalasan, Mobil Tabrak Tiga Pemotor
-
Sampel Siomay di Dua Lokasi Keracunan Massal Sleman Diperiksa, Dinkes Pastikan Berasal dari Produsen yang Sama
-
Update Keracunan di Lumbungrejo Tempel Sleman, Jumlah Korban 160 Warga dan 39 Diopname
-
Dampak AI Terhadap Pekerja Kreatif: Adaptasi atau Penghapusan Peran?
-
Menelusur Jasa Menikahkan Secara Siri di Gunungkidul, Cukup Bayar Seikhlasnya