SuaraJogja.id - Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati mengungkapkan data terbaru kasus keracunan massal di Padukuhan Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Sleman.
Hingga pukul 14.34 WIB disampaikan Diana sudah bertambah mencapai 160 korban. Untuk warga yang diopname sebanyak 39 orang dan observasi 10 orang.
"Updatenya 160 untuk kasusnya, yang opname 39, kalau yang observasi ini sudah mulai berkurang tinggal 10an, beberapa sudah pulang," ucap Diana saat ditemui wartawan, Senin (10/2/2025).
Diungkapkan Diana, ada beberapa kondisi yang menyebabkan puluhan warga kemudian harus dirujuk dan menjalani opname di rumah sakit.
Baca Juga: Update Keracunan Massal di Lumbungrejo Tempel Sleman, Jumlah Korban 151 dan Opname 27 Orang
"Kemungkinan ada yang berapa ada yang tadi nyeri sangat nyeri kayak gitu, nyeri otot, ada yang memang panasnya kok tidak turun-turun sudah dikasih obat macam-macam," ujarnya.
"Terus ada yang diarenya juga tetap banyak dan dehidrasinya dari dehidrasi ringan menjadi dehidrasi sedang kayak gitu gejala-gejalanya," imbuhnya.
Beberapa lansia, kata Diana terlebih yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan langsung dirujuk ke rumah sakit untuk opname. Sementara opersional posko kesehatan akan dievaluasi lagi.
"Nanti kita evaluasi lagi sementara baru 2x24 jam untuk poskonya, mudah-mudahan nanti kalau sudah melihat kasusnya sudah turun sebagainya kita akan segera tutup aja," ungkapnya.
Terkait sampel makanan yang diperiksa di laboratorium, Diana mengaku belum mendapatkan hasilnya. Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinkes Sleman.
Baca Juga: Eks Gedung Gama Bookstore Disulap Jadi Ruang Terbuka Hijau, Desainnya Bakal Spesial
"Belum ada hasilnya [sampel makanan] sampai sekarang baru dalam proses kemungkinan dua hari ini tadi sudah kita lakukan rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Jadi diusahakan agar dipercepat untuk hasil sampelnya itu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kepingan Mosaik Keadilan Reproduksi bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual
-
Trauma! Pengakuan Korban Pelecehan Dokter Kandungan di Garut: Kontrol 40 Menit hingga DM Mesum
-
Tragedi Keracunan Massal di Klaten, 1 Orang Meninggal dan 127 Dirawat
-
Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk
-
Film Korban Jatuh Tempo - Pinjol: Siap Bikin Ngakak dan Merinding Bareng!
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu