SuaraJogja.id - Kawasan gunung api Purba Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, kini mulai dikenal sebagai sentra durian unggulan. Berkat keberadaan Embung Nglanggeran, banyak warga sekitar yang beralih membudidayakan berbagai jenis durian, seperti Kencono Rukmi, Bawor, Montong, Musang King, dan Duri Hitam.
Namun, di antara berbagai jenis durian yang ditanam, durian duri hitam semakin menarik perhatian karena harganya yang tinggi dan langkanya pasokan. Kini, durian Duri Hitam, menjadi primadona baru di Nglanggeran.
Adalah Parjiyo (45), warga RT 015 Nglanggeran, yang menjadi pelopor penanaman durian duri hitam di daerah ini. Sejak tahun 2022, ia mulai menanam jenis ini di kebunnya. Dari total 350 pohon durian yang ia miliki, 30 di antaranya adalah durian duri hitam.
Berbeda dengan durian jenis lain, durian duri hitam dihargai Rp350 ribu per buah, jauh lebih mahal dibandingkan Musang King (Rp250 ribu), Bawor (Rp80 ribu), dan Montong (Rp70 ribu). Harga ini pun masih harga dari petani, sedangkan di pedagang bisa lebih tinggi lagi.
“Kalau sudah di tangan pedagang, harga bisa lebih mahal. Mereka ambil keuntungan sendiri,” ujar Parjiyo.
Pohon Durian Bisa Digadaikan Rp24 Juta
Tingginya nilai ekonomi durian duri hitam membuatnya tak hanya dijual dalam bentuk buah, tetapi juga bisa digadaikan. Satu pohon durian duri hitam yang produktif bisa digadaikan hingga Rp 24 juta, terutama menjelang musim panen.
“Durian ini prospeknya sangat menjanjikan. Bahkan, ada yang berani menggadaikan satu pohon seharga Rp24 juta,” kata Parjiyo.
Peminat durian Duri Hitam ini ternyata cukup banyak. Bahkan saking banyaknya sudah banyak yang memesan (indent) untuk dapat merasakannya. Kini semua durian duri hitam miliknya sudah dia tandai sesuai nama pemesan.
Namun, budidaya durian ini tidak mudah. Ia harus menggunakan pupuk kandang setahun sekali dan pupuk kimia untuk mempercepat pertumbuhan. Kekurangan air akibat kemarau menjadi tantangan tersendiri, karena debit air dari sumber yang ada cukup kecil.
Selain itu, ia juga harus melakukan perawatan ekstra, termasuk menyemprot pohon dua kali dalam satu musim agar buahnya tetap berkualitas.
Sebagai tanaman musiman, durian hanya bisa dipanen dalam waktu tertentu. Namun, ada teknologi khusus yang memungkinkan panen dilakukan di luar musim. Meski begitu, Parjiyo belum menerapkannya secara penuh.
“Saya masih pakai cara biasa, tapi ke depan mungkin akan coba teknologi baru supaya panen tidak hanya di musim tertentu,” jelasnya.
Dengan semakin banyaknya petani yang tertarik menanam durian duri hitam di Nglanggeran, bukan tidak mungkin daerah ini akan menjadi pusat durian premium di Yogyakarta dan sekitarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi