Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 11 Februari 2025 | 15:09 WIB
Sugeng Purwanto, Pj Wali Kota Yogyakarta, saat memberikan keterangan terhadap wartawan di Kota Jogja, Selasa (11/2/2025). [Suarajogja.id/Hiskia]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal melakukan penghematan menyusul instruksi efisiensi anggaran yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satu yang dilakukan yakni menghemat anggaran biaya listrik hingga air.

"Kalau itu [penghematan listrik] pasti. Misalnya pulang kerja semua listrik mati. Ruangan yang tidak dipakai listrik dimatikan. Jadi listrik, air semua fasilitas sarana yang memang bisa dihemat, kita lakukan penghematan," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto kepada awak media, Selasa (11/2/2025).

Kendati demikian, Sugeng tak dapat memastikan penghematan mulai listrik dan air itu akan berpengaruh seberapa besar kepada program-program atau anggaran Pemkot Jogja. Tapi dia yakin penghematan itu bisa sedikit mengurangi beban yang ada.

"Kalau tepatnya enggak tahu persis tapi minimal akan mengurangi budget atau anggaran pemerintah karena listrik itu ya banyak sekali," ujarnya.

Baca Juga: Juli 2025, Pasar Terban Yogyakarta yang Higienis dan Ramah Lingkungan Siap Beroperasi

"Apalagi untuk mengoperasionalkan komputer, IT, itu kan, makanya mungkin kalau IT selalu on tapi kalau komputer-komputer operasional kan bisa dimatikan, apalagi kalau hari libur dan sebagainya, keran-keran air, karena itu budgetnya juga cukup banyak," sambung dia.

Sugeng tak memungkiri efisiensi anggaran itu akan berpengaruh pada program-program yang ada di Kota Yogyakarta. Oleh sebab itu, penghematan memang perlu dilakukan untuk sejumlah program.

Disebutkan Sugeng, tidak semua program Pemkot Jogja akan terpangkas anggarannya atau dilakukan penghematan. Sementara untuk program yang mendesak atau penting tidak akan terpengaruh.

"Pastinya dengan program-program yang luar biasa di mana ada yang kemudian memang harus kita lakukan dengan penghematan. Itu menurut saya ya memang harus kita lakukan karena itu tidak semua program-program yang mendesak sudah teranggarkan sebelumnya. Intinya seperti itu, kita melakukan penghematan," tegasnya.

Disinggung soal opsi work from home (WFH) bagi pegawai Pemkot Yogyakarta, Sugeng mengaku sampai sejauh ini belum ada.

Baca Juga: Bertingkat Tiga dan Ramah Lingkungan, Revitalisasi Pasar Terban Ditarget Kelar Juli 2025

"Tentu bukan pada kegiatan program yang wajib mengikat program-program yang sangat penting ya, bahasa kemasannya refocusing tapi sebenarnya ini arahnya efisiensi anggaran untuk ngepush kegiatan-kegiatan yang memang secara mendesak harus dilakukan," ungkap Sugeng.

Load More