SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan. Hal itu menyusul peristiwa keracunan makanan di Krasakan, Tempel dan Sanggarahan, Mlati, Sleman.
"Iya [ditetapkan] KLB keracunan pangan atau makanan," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (11/2/2025).
Jumlah korban keracunan pun saat ini masih terus bertambah. Berdasarkan data Dinkes Sleman, disampaikan Yuli, untuk kasus hajatan di Krasakan, Tempel, korban sudah mencapai 162 orang.
Dengan warga yang masih menjalani opname sebanyak 47 orang dan menjalani rawat jalan sebanyak 115 orang. Sementara yang observasi sudah tidak ada.
Baca Juga: Update Keracunan di Lumbungrejo Tempel Sleman, Jumlah Korban 160 Warga dan 39 Diopname
Sementara untuk kasus di Sanggrahan, Mlati turut mengalami penambahan korban. Total ada 42 warga yang tercatat menjadi korban keracunan pangan.
"Dari total korban keracunan pangan total ada 42 orang, yang bergejala 39 orang. Lima orang masih di RSA UGM," ungkapnya.
Penetapan status KLB keracunan pangan itu, ditegaskan oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. Melalui penetapan KLB ini, sekaligus memastikan semua pembiayaan korban keracunan ditanggung pemerintah daerah.
"Pembiayaan semua untuk kejadian tersebut pasien ini ditanggung oleh pemerintah lewat program JPS. Nanti itu klaimnya yang mengajukan semua rumah sakit yang menangani. Semua nanti ditanggung pemerintah lewat program JPS (jaring pengaman sosial) yang untuk perawatan kejadian itu," ucap Danang.
Selain itu, Danang bilang pembiayaan itu bakal dilakukan hingga seluruh pasien sembuh. Sementara ini tidak ada laporan lagi terkait penambahan kasus.
Baca Juga: Ratusan Warga di Sleman Keracunan Makanan, Dinkes DIY Desak Sertifikasi Katering
"Ya nanti kita lihat, kalau itu ya nanti sampai sembuh lah, karena perawatan pertolongan pertama juga ada to, yang masih terkait dengan itu kita biayai lah, yang terkait dengan keracunan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tragedi Keracunan Massal di Klaten, 1 Orang Meninggal dan 127 Dirawat
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu